PEKANBARU (RA) - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau Irjen Pol Herry Heryawan mendapat penghargaan istimewa dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR).
Dimana Herry dianugerahi gelar kehormatan sebagai “Kapolda Budaya”, sebagai bentuk apresiasi atas peran aktifnya dalam pelestarian dan penguatan budaya Melayu di Bumi Lancang Kuning.
Julukan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Harian (DPH) LAMR, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, yang menilai Irjen Herry Heryawan tak hanya menjalankan tugas-tugas kepolisian secara profesional, tetapi juga memberikan perhatian serius terhadap nilai-nilai budaya lokal.
"Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan tidak hanya menjaga keamanan, tapi juga memuliakan warisan budaya Melayu. Julukan Kapolda Budaya ini adalah bentuk penghormatan atas ketulusannya menjunjung nilai-nilai adat," ujar Taufik Ikram Jamil dalam keterangannya, Jumat (18/7/2025).
Sejak awal menjabat, Irjen Herry Heryawan langsung menunjukkan komitmennya dalam pelestarian sejarah Melayu.
Salah satu langkah nyata yang dilakukannya adalah merenovasi makam Marhum Pekan, pendiri Kota Pekanbaru, yang menjadi simbol penting dalam sejarah Melayu Riau.
"Renovasi makam Marhum Pekan bukan hanya simbolik. Ini menunjukkan penghormatan kepada tokoh sejarah dan pesan moral agar kita tidak melupakan akar budaya kita," lanjut Taufik.
Tak hanya itu, Polda Riau di bawah kepemimpinan Irjen Herry juga meluncurkan program unggulan JALUR (Jelajah Riau untuk Rakyat) yang menyasar wilayah pesisir dan jalur sungai kawasan yang dikenal sebagai pusat kehidupan masyarakat Melayu.
Melalui program JALUR, jajaran kepolisian turun langsung memberikan layanan keamanan, sosial, hingga edukasi hukum kepada masyarakat yang selama ini tinggal jauh dari akses pelayanan negara.
"Program JALUR adalah bentuk nyata pendekatan kultural yang membumi. Polisi hadir bukan sekadar penegak hukum, tapi juga bagian dari masyarakat yang memahami nilai dan adat," tambahnya.
Penghargaan ini dinilai sebagai bentuk pengakuan bahwa keamanan dan pelestarian budaya tidak bisa dipisahkan.
Dalam konteks masyarakat adat seperti Riau, pendekatan berbasis budaya menjadi kunci keberhasilan membangun kepercayaan publik terhadap institusi negara, termasuk Polri.
"Kami percaya, ketika polisi memahami adat, masyarakat akan merasa lebih dihargai. Dan itulah yang dilakukan Irjen Herry Heryawan," tutup Taufik.
#Kapolda Riau


