BENGKALIS (RA) – Perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-43 tingkat Provinsi Riau yang berlangsung di Kabupaten Bengkalis menuai pujian atas kemeriahannya.

Namun di balik suksesnya ajang keagamaan tersebut, muncul keluhan dari pengunjung terkait dugaan pungutan liar oleh oknum juru parkir di sekitar kawasan kuliner UMKM, Lapangan Tugu, Kota Bengkalis.

Sejak acara dibuka pada 28 Juni 2025 dan dijadwalkan berlangsung hingga 6 Juli mendatang, Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Perhubungan telah menetapkan bahwa parkir kendaraan (baik roda dua maupun roda empat) digratiskan selama pelaksanaan MTQ.

Namun, sejumlah pengunjung mengaku tetap dimintai tarif parkir oleh oknum juru parkir. Bahkan, tarif yang diminta sebesar Rp2.000 untuk sepeda motor, padahal dalam karcis retribusi resmi tertera Rp1.000, dan semestinya gratis sesuai kebijakan pemerintah daerah.

“Saya heran, kenapa masih diminta Rp2.000? Padahal di karcis tertulis Rp1.000, dan katanya gratis. Tapi juru parkirnya tetap maksa,” ungkap seorang pengunjung yang enggan disebutkan namanya, Selasa (1/7/2025).

Lebih memprihatinkan, pungutan tersebut tetap dilakukan meskipun pengunjung telah menunjukkan karcis retribusi resmi.

Praktik ini dinilai meresahkan dan mencoreng citra pelayanan publik, terutama di tengah upaya pemerintah memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan mendukung pelaku UMKM.

Hingga berita ini diterbitkan, Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis, Hamidi, belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.

Masyarakat berharap pihak berwenang segera menertibkan praktik pungutan liar ini dan mengambil tindakan tegas terhadap oknum yang diduga menyalahgunakan wewenang.

MTQ sebagai ajang religius dan prestisius seharusnya tidak dicederai oleh praktik tidak terpuji semacam ini.

#PARKIR #BENGKALIS