RENGAT (RA) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Rengat akan melakukan perubahan daya listrik ke instalasi listrik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) setelah mendapatkan Sertifikat Layak Operasi (SLO) yang dikeluarkan oleh Konsuil.
"SLO tersebut diterbitkan oleh lembaga yang berwenang seperti Komite Nasional Keselamatan Untuk Instalasi Listrik (Konsuil) atau PPILN (Perkumpulan Perlindungan Instalasi Listrik Nasional)," kata Kemas Abdul Gaffur Kepala PLN Area Rengat kepada wartawan kemarin.
SLO itu wajib dipenuhi sebagai salah satu syarat dan hal itu sebagaimana amanah dari undang-undang Nomor 30/2009 tentang Ketenagalistrikan, Kalau SLO belum dimiliki pelanggan PLN maka kita tidak bisa memasukan daya listrik atau melakukan perubahan daya.
Dijelaskannya untuk mendapatkan SLO pelanggan PLN harus mengajukan permohonan pendaftaran kepada lembaga yang berwenang seperti Konsuil atau PPILN dan membayar biaya pemeriksaan serta melampirkan Gambar Instalasi dari instalatir atau biro listrik Resmi.
"Setelah mendaftarkan permohonan SLO tersebut, maka Petugas yang ditunjuk akan datang ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan instalasi.apakah instalasi yang dipasang itu layak atau tidak dialiri listrik PLN," katanya lagi.
Syarat instalasi yang diterbitkan SLO adalah instalasi yang sudah terpasang dengan ketentuan cara pemasangan dan material yang terpasang sudah memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku.
"Terkait kegiatan optimalisasi kelistrikan RSUD Indrasari Rengat senilai Rp. 8,2 Milyar yang dibangun Dinas pertambangan dan energi Kabupaten Inhu pada tahun 2015 belum bisa memasukan perubahan daya listrik kerena pihak Distamben inhu belum memiliki SLO terhadap Jaringan Menengah (JM) nya," terangnya.
Sampai saat ini, pihaknya belum menerima SLO tersebut, pihaknya baru menerima biaya pendaftaran perubahan daya listrik senilai Rp. 311.542.000.- saja.
"Jaringan listrik kearah RSUD Indrasari Rengat mengalami perubahan dari tegangan rendah (TR) menjadi tegangan menengah (TM) dengan kapasitas 20 KVA," tutupnya.
Laporan : MAN
