SIAK (RA) - Khazanah peninggalan sejarah dan budaya Melayu yang dimiliki harus terus dipertahankan, seperti lomba bersyair. Karena dengan langkah seperti ini bisa mempertahankan dan melestarikan seni dan budaya daerah.
Hal ini disampaikan Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Siak DR H Fauzi Asni MSi, Sabtu (16/4) saat membuka lomba Syair berpasangan pada event Siak Bermadah tahun 2016.
Dari pantauan dilapangan, lomba syair berpasangan yang diikuti sebanyak 14 peserta dari 14 Kecamatan se-Kabupaten Siak, selain dihadiri Asisten I Setdakab Siak, hadir juga Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Siak, H Hendrisan SSos MSi, Kepala Kantor, Badan dan Dinas di lingkungan Pemkab Siak, sejumlah dewan juri, serta ratusan masyarakat dari berbagai unsur dan kalangan.
Dalam sambutannya Fauzi Asni menyampaikan, di bumi Riau tercinta ini, rangkaian kegiatan ini untuk melestarikan budaya dan memajukan pariwisata.
"Kalau kita bandingkan dengan daerah lain, hanya Siak yang membuat dan merinci kegiatan budaya dan seni yang dirangkai dalam bentuk event Festival Siak Bermadah," ujar Fauzi.
Dikatakan, Siak Bermadah dilaksanakan dalam rentang waktu yang cukup panjang. Sebagaimana yang telah dimulai sekarang ini, hingga berakhir pada November 2016 mendatang.
"Betapa penatnya untuk merinci dan merangkum kegiatan tersebut. Dan kegaiatan Siak Bermadah ini, merupakan wadah untuk melestarikan Budaya Melayu Siak," kata fauzi.
Fauzi juga menyebutkan, kegiatan festival Siak Bermadah intinya selain untuk melestarikan dan menyemarakkan kegiatan-kegiatan wisata di Siak, juga sebagai langkah untuk meramaikan Siak Sri Indrapura dari kunjungan wisatawan.
"Kita sudah lama berbenah diri. Festival Siak Bermadah ini sudah kita gelar sejak tahun 1990-an. Dan kita saat ini tinggal melanjutkan terhadap pelestarian kesenian dan kebudayaan yang kita miliki," tambahnya.
fauzi mengaku bangga sebab nama Kabupaten Siak dalam pelestarian budaya dan menyemarakkan wisata sangat intens dilakukan. Bahkan Siak telah menunjukkan geliatnya yang amat besar di manca negara. Kita boleh bersanding dengan seni-seni lain di nusantara, bahkan dunia.
Geliat seni ini mulai dari pujangga lama, kemudian sastra Melayu lama, balai pustaka dan pujangga baru, dan sampai kepada yang namanya angkatan reformasi.
"Rasa untuk mengungkapkan segala sesuatu terhadap seni tersebut, cukup besar sekali bagi kita. Kegiatan ini merupakan rangkaian seni dan kebudayaan yang dilaksanakan secara berantai dan marathon yang akan berakhir hingga November nanti," tandasnya.
Tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya, dimana kegiatan Festival Siak bermadah ini dikumpulkan dalam satu waktu, hingga mencapai 6 hari pelaksanaan. Kini kegiatan pariwisata dibagi dari waktu ke waktu, dengan pelaksanaan minimal satu bulan sekali, dengan menyemarakkan kegiatan-kegiatan wisata.
Laporan : JAS
