DURI (RA) - Pengadaan jaringan listrik PLN di Simpang Peta, Duri. Pasalnya, diduga bermasalah terkait adanya penambahan biaya yang dibuat Ketua RT dan Biro. Sebanyak 40-an Warga Simpang Peta merasa keberatan dengan adanya penambahan biaya tersebut.
Salah seorang warga bermarga Silalahi mengatakan, pemasangan Jaringan sepanjang 5,5 KM tersambung dari Desa Limau Manis melewati SP Peta. Pada awalnya warga dikenakan biaya Rp3,5 Juta, namun karena ada 'rekayasa' penambahan sepanjang 5 KM ke arah Kelompok Tani, biaya itu membengkak menjadi Rp5,5 juta.
"Akibat dari penambahan dan diluar konteks semula diduga ada paksaan tambahan biaya menjadi Rp 5,5 Juta. warga simpang Peta tidak menyetujui, dan tiang tempat Travo serta Kabel TR yang semula telah terpasang dibuka dan dipindahkan. Diduga semua atas kemauan sepihak dan terdengar ada dukungan salah seorang anggota dewan," terangnya kepada Rakyat Riau, Selasa kemarin.
Tak hanya itu, lanjut Silalahi, tambahan biaya tersebut katanya untuk membeli kabel dan biaya penumbangan. "Ini yang kita tak habis pikir. Katanya mereka perlu biaya pembelian kabel. Apa untuk bantuan APBD ada biaya pembelian kabel TR dan biaya penumbangan? Menurut saya ini sudah menyalahi aturan dan mesti diusut," cetus Silalahi.
Dari hasil pantauan media ini dilapangan, pihak pelaksana semena mena dan mengingkari kesepakatan. Ini dibuktikan dengan berbagai bentuk pemindahan Travo yang tiangnya sudah berdiri dan Kabel TR telah terpasang.
Terpisah, pimpinan PLN Rayon Duri, Doddy Parirdi menegaskan, pihak PLN memasang sesuai yang ada di lapangan dan sudah serah terima. "Pemasangan sudah dilakukan serah terima makanya kita dapat memasang SR ke warga," jelas Manager.
Sementara dari penjelasan salah seorang Staff PLN yang enggan disebutkan namanya mengatakan, adanya pengadaan jaringan listrik karena ada pengalihan dari Daerah lain (Dumai) dan dialihkan ke Mandau.
Laporan : RAT
