JAKARTA (RA) – Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyatakan optimismenya jelang dua laga penting Timnas Indonesia pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, melawan China (5 Juni) dan Jepang (10 Juni). Hal itu ia sampaikan dalam wawancaranya di podcast asal Belanda bersama Neal Petersen, Jumat (18/4/2025).
“Tentu kita optimis. Meski peluangnya tidak mudah, dalam sepak bola apa pun bisa terjadi. Peluang selalu 50:50 sebelum pertandingan dimulai,” ujar Erick dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/4/2025).
Erick mengakui, tantangan terbesar datang saat harus bertandang ke Jepang. Namun ia yakin persiapan lebih matang akan memberi hasil berbeda.
“Kali ini, kita punya waktu cukup panjang untuk persiapan. Saat lawan Australia, pemain seperti Emilio Audero dan Maarten Paes hanya punya waktu 16-20 jam sebelum laga. Ini tentu bukan alasan, tapi fakta. Australia bermain sangat efektif,” jelasnya.
Erick juga menyinggung kekalahan telak 1-5 dari Australia sebagai bagian dari dinamika sepak bola.
“Sepak bola itu drama. Saat kita yakin bisa menahan imbang, justru kita kalah telak. Tapi itulah sepak bola. Jika menang kita tersenyum, kalah kita sedih, imbang pun kita kecewa,” katanya.
Meski mendapat banyak kritik usai laga kontra Australia, Erick menilai itu bagian dari demokrasi. Namun ia mengimbau agar kritik tidak merusak semangat pemain dan tim.
“Kritik sah-sah saja, saya pun terbuka. Tapi tolong, jangan hancurkan Timnas. Jangan hancurkan para pemain. Ini adalah satu tim. Kita butuh dukungan untuk bangkit,” tegasnya.
Ia juga memuji semangat suporter yang tetap setia mendukung. “Setelah menang lawan Bahrain, banyak yang langsung menyampaikan dukungan. Ini jadi penyemangat. Sekarang fokus kita adalah dua laga sisa bulan Juni,” lanjut Erick.
Selain Timnas senior, Erick menyampaikan bahwa pembinaan di semua level terus menjadi perhatian PSSI. Tahun ini menjadi sejarah, di mana Timnas U-17, U-20, dan senior berhasil lolos ke Piala Asia. Bahkan U-17 menembus delapan besar Asia dan tampil di Piala Dunia.
PSSI juga terus melakukan pembenahan menyeluruh, mulai dari peningkatan kualitas wasit, penerapan VAR, pembangunan infrastruktur stadion, hingga pembinaan sepak bola akar rumput.
“Kami ingin momentum ini tidak hanya sesaat. Tapi konsisten, agar Indonesia tak hanya bermimpi lolos Piala Dunia, tapi benar-benar bisa mewujudkannya,” tutup Erick, sembari sempat mempromosikan keindahan wisata Indonesia kepada Neal Petersen, mulai dari Komodo hingga pantai pink Labuan Bajo.
#sepakbola
#Olahraga
