PEKANBARU (RA) - Sekretaris Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Ade Hartati Rahmad MPd yang membidangi pendidikan mengatakan, dalam pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XVIII tahun 2012 yang digelar di Provinsi Riau dan berpusat di Kota Pekanbaru, maka diminta guru jangan terlena untuk menghadiri setiap pertandingan PON yang berlangsung. Dengan demikian, diminta tak ada alasan guru tidak masuk sekolah karena menyukseskan dan menyemarakkan PON.
"Memang semua pihak kita harapkan berpartisipasi untuk menyemarakkan PON ini. Namun, kita mengimbau dengan PON ini jangan sampai mengganggu proses belajar dan mengajar siswa. Memang benar ada beberapa sekolah yang meliburkan diri karena adanya pelaksanaan PON, di sisi lain ini akan mengganggu jam belajar," ungkap Ade ketika dikonfirmasi di gedung DPRD Kota Pekanbaru, Senin (3/9).
Meskipun proses belajar tidak harus melalui teori saja yakni juga melalui pengalaman langsung juga merupakan proses belajar yang meksimal, menurut Ade hal tersebut harus melalui catatan, jangan sampai pelaksanaan PON dijadikan sebagai ajang meliburkan diri oleh sekolah.
"PON ini jangan sampai mengganggu jam belajar para murid dan guru, memang belajar ini tak perlu dari teori saja melainkan dari pengalaman juga bisa. Akan tapi, dengan catatan tidak mengganggu keseluruhan jam belajar siswa, harus ada pembagian waktu yang jelas," kata Ade.
Ia juga menambahkan, untuk mengantisipasi tidak tertibnya proses belajar dan mengajar di sekolah yang ada di Kota Pekanbaru, maka Ade Hartati meminta agar Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru mengeluarkan surat edaran ke sekolah agar pihak sekolah dapat berkoordinasi dengan Disdik jika ingin meliburkan diri guna menyaksikan PON.
"Pembagian waktu ini kita minta ada diberikan oleh Dinas Pendidikan, makanya perlu adanya koordinasi dari Dinas Pendidikan dengan para guru yang ada di Kota Pekanbaru. Kita tak ingin ada sekolah yang menjadikan PON ini sebagai moment berlalai-lalai dalam pelaksanaan belajar mengajar," imbuhnya. (RA1)
