JAKARTA (RA) - Ketua Komisi I DPR 2005-2010 sekaligus Sekjen DPP Partai Gelora Mahfuz Sidik menilai langkah pemerintah Indonesia masuk menjadi Anggota BRICS (Brasil, Rusia, China dan Afrika Selatan) merupakan terobosan kerja sama ekonomi yang dilakukan Presiden Prabowo dengan pertimbangan geopolitik yang matang.
"Jadi Anggota BRICS merupakan upaya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam menciptakan mesin pertumbuhan ekonomi baru, " kata Mahfuz Sidik saat menjadi narasumber dalam Gelora Talks bertajuk 'Indonesia Resmi Gabung BRICS, Apa Targetnya?, Rabu (15/1/2025) sore.
Mahfuz mengatakan, Presiden Prabowo akan mengambil banyak langkah terobosan dalam kebijakan politik luar negerinya selama 5 tahun ke depan.
"Langkah-langkah terobosan ini pada awalnya juga membuat elemen-elemen di pemerintahan tergopoh-gopoh, tapi sekarang semua pejabat di kementerian sudah mulai mengakselerasinya agar punya kesadaran dan pemahaman tentang geopolitik ," ujar Mahfuz Sidik.
Mahfuz menambahkan, bahwa langkah-langkah terobosan yang dilakukan Presiden Prabowo dalam rangka mengembangkan platform kerja sama regional maupun multilateral merupakan upaya memitigasi terhadap situasi dunia yang sedang tidak baik-baik saja.
"Kita berharap Kemenlu tidak hanya mengambil porsi sebagai event organizer saja, tapi harus menjadi leading sector di dalam mengelola semua platform kerja sama tersebut," pungkasnya.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar (Kemenlu) RI Rolliansyah Soemirat mengatakan Indonesia lebih dahulu memilih menjadi anggota BRICS ketimbang OECD, karena lebih realistis dalam meningkatkan peran politik luar negerinya saat ini.
"Paling tidak kita pegang dulu itu, yang ingin kita raih. Ini yang paling realistis, dan assessmentnya sudah menjadi keputusan bersama tidak hanya di Kementerian Luar Negeri saja," ujarnya.
Pakar Hubungan International Universitas Airlangga Radityo Dharmaputra menilai sudah banyak negara yang menjadi anggota BRICS mendapatkan manfaat positif antara lain membuka pasar baru dalam mengirim atau mengekspor barang-barang komoditas tertentu.
