Keluarga Korban Tabrakan Maut Bus TMP Akui Belum Terima Santunan dari Pengelola Maupun Keluarga Supir

PEKANBARU (RA) - Keluarga korban tabrakan maut Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) beberapa waktu lalu, akui belum ada titik terang terkait permasalahan kedua belah pihak. Pihak keluarga juga belum menerima uang santunan atau bantuan pemakaman dari pihak pengelola Bus TMP maupun dari keluarga supir. 

Hal tersebut disampaikan Acen, ibu dari Roy Martin pelajar yang tewas tertabrak Bus TMP beberapa waktu lalu. Dalam video yang beredar di Whatsapp Grup (WAG), Acen mencurahkan isi hatinya terkait belum adanya kata sepakat dari kedua belah pihak. 

"Tidak benar (perkara clear). Pernah datang kemarin (pengelola Bus TMP) ke rumah sama bapak Robin Edward (Anggota DPRD Pekanbaru) dan keluarga supir," kata Acen dalam video tersebut. 

Dalam pertemuan tersebut, dikatakan Acen bahwa Sarwono selaku Ketua UPT Trans Metro Pekanbaru dan rombongan meminta agar permintaan dari keluarga korban, yakni santunan atau bantuan biaya pemakaman sebesar Rp40 juta agar dikurangkan. 

"Membahas pembuatan nisan. Dia minta dikurangi harganya dari Rp40 juta jadi Rp25 juta. Tapi kita belum terima uang itu sepeser pun," kata Acen terisak tangis. 

Ia pun menganggap permasalahan ini belum selesai antara pengelola Bus TMP, keluarga supir, dan keluarga korban. Dia juga berharap kepada supir agar diproses hukum seadil-adilnya. 

"Saya mau kepolisian memproses hukum, saya mau hukuman sebesar-besarnya kepada pelaku (supir) ini. Karena keluarga pelaku ini tidak punya rasa empati, tanggungjawab, kepedulian, penyesalan kepada anak saya Roy Martin yang sudah dia langgar," ucapnya. 

Sebelumnya Pengelola Bus TMP memastikan bertanggung jawab terhadap insiden kecelakaan maut yang terjadi beberapa waktu lalu. Pengelola juga berupaya memenuhi permintaan keluarga korban untuk membantu biaya pemakaman dan pembuatan nisan. 

Kecelakaan maut yang melibatkan salah satu unit bus TMP dengan seorang pejalan kaki, Roy Martin terjadi, Kamis (2/1) kemarin. Pelajar itu tewas setelah tertabrak saat akan menyebrang jalan. 

Kepala UPT Trans Metro Pekanbaru, Sarwono mengatakan bahwa pihaknya pasca kejadian sudah mendatangi keluarga korban. Mereka menjalin komunikasi untuk penyelesaian permasalahan tersebut. 

"Sudah clear. Tadi juga kami bersama DPRD Pekanbaru, bapak Robin sudah datangi keluarga korban," kata Sarwono, Senin (13/1). 

Ia menuturkan, keluarga korban meminta bantuan untuk biaya pemakaman. Karena untuk biaya pemakaman dengan budaya (Cina) mereka cukup mahal. 

Pengelola dan supir saat ini berupaya memenuhi permintaan keluarga korban tersebut. Apalagi korban juga mendapatkan santunan dari Jasa Raharja.

"Yang nama kecelakaan siapa yang menginginkan. Ini musibah. Bagaimana pun ini kita sikapi dengan bijak, saya selaku pimpinan TMP juga melakukan evaluasi. Kita sudah berbicara, baik keluarga supir dengan keluarga korban," terang Sarwono. 

Sarwono menyebut, dari komunikasi yang dijalin dengan keluarga korban, pihak keluarga juga merasa terbantu karena ada perhatian dari pengelola dan keluarga supir. 

"Pihak keluarga juga mengucapkan terimakasih, karena ada niat baik kita. Tentu kita gak mau ribut kan. Kasian supirnya, supir ni bukan orang kaya dia. Gaji cuma Rp3 juta sebulan untuk menghidupi anak istrinya. Mungkin saat itu dia lagi nahas, yang ditabrak juga nahas," jelasnya.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index