RIAU (RA) - Masa kepengurusan Zukri sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Riau segera berakhir. Namun dirinya disebut masih memiliki peluang besar untuk mempertahankan posisi itu.
Hal ini berhubungan dengan keberhasilan Zukri dalam membawa PDIP meraih sukses di Pemilihan Legislatif (Pileg) maupun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Zukri juga berhasil mempertahankan kursinya sebagai orang nomor satu di Kabupaten Pelalawan dengan menjadi Bupati Terpilih pemenang Pilkada 2024 lalu.
Namun belakangan, muncul pula nama Kasmarni, Syafaruddin Poti hingga SF Hariyanto ke dalam bursa calon Ketua DPD I PDIP Riau.
Kasmarni dianggap berprestasi karena berhasil mempertahankan kejayaan PDIP di Bengkalis, begitupun dengan Syafaruddin Poti yang menjadi Wakil Bupati Rohul Terpilih. Poti juga merupakan Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDIP Riau. Sedangkan SF Hariyanto merupakan Wakil Gubernur Riau terpilih yang diusung oleh PDIP.
Menurut pengamat politik dari Universitas Riau, Dr Saiman Pakpahan, nama Wakil Gubernur Riau terpilih SF Hariyanto juga masuk ke dalam bursa calon Ketua DPD I Golkar Riau meskipun sebelumnya sudah tampak mesra dengan PDIP.
Ia mengatakan, potensi SF Hariyanto berlabuh ke Golkar lebih terbuka dibandingkan menjadi Ketua PDIP Riau sebab prestasi Zukri yang tak bisa dibantah mustahil dikangkangi oleh SF Hariyanto dan SF Hariyanto juga menurutnya berat jika hanya menjadi anggota biasa di PDIP.
"Prestasi Zukri itu sangat cemerlang sebagai Ketua PDIP Riau. Di kepemimpinannya dia bisa merebut kursi Ketua DPRD Riau yang sudah beberapa dekade ada di tangan Golkar. Kepala daerah-kepala daerah yang diusung PDIP juga berhasil termasuk Abdul Wahid dan SF Hariyanto sendiri. Jadi ini prestasinya memang cemerlang, ya," ujarnya.
Sementara itu menurut Bendahara PDIP Riau yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Riau, Ma'mun Solikhin, mengungkap bahwa meskipun banyak nama yang muncul dalam pencalonan ketua PDIP Riau keputusan akhir tetap berada di tangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
"Semua nama bisa diusulkan, namun dalam juklak ada panduan ketentuan, dan ujung-ujungnya DPP yang menentukan," kata dia, Senin (6/1/25).
Saat ini, lanjut Ma'mun, proses pemilihan ketua PDIP Riau masih menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) yang sampai saat ini belum diterima oleh partai. Rencana pelaksanaan konferda diperkirakan akan dilakukan pada bulan April 2025.
Dalam mekanisme pemilihan, Makmun menambahkan, tidak ada ketentuan khusus mengenai jumlah dukungan yang harus dimiliki oleh calon ketua.
"Biasanya, calon ketua diusulkan oleh PAC (Pengurus Anak Cabang) atau Ketua DPD, namun pada akhirnya DPP yang memutuskan siapa yang akan menduduki posisi tersebut," pungkasnya.