Dibantu TNI & Polri, AP 2 tingkatkan keamanan 13 bandara

Dibantu TNI & Polri, AP 2 tingkatkan keamanan 13 bandara
Bandara Soeta

NASIONAL (RA) - PT Angkasa Pura II meningkatkan keamanan di seluruh kawasan bandara kelolaannya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keselamatan penumpang pesawat, yang selama ini menjadi prioritas utama. Perusahaan pelat merah ini mempererat koordinasi dengan TNI dan Polri guna mengantisipasi setiap ancaman keamanan di bandara sebagai pintu gerbang internasional.

Presiden Direktur PT Angkasa Pura I,I Budi Karya Sumadi memastikan, bahwa peningkatan keamanan tidak hanya terpusat pada Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, melainkan pada 13 bandara yang dikelola Angkasa Pura II.

Langkah pengamanan ini diharapkan tidak mengurangi tingkat kenyamanan penumpang. Meski demikian, Budi meminta maaf jika ada penumpang yang merasa kenyamanannya terganggu saat ada peningkatan keamanan.

Budi kembali menegaskan bahwa faktor keamanan dan keselamatan penumpang di bandara merupakan prioritas. Bahkan, sejak Desember 2015 status keamanan bandara telah ditingkatkan dari status hijau menjadi kuning, sesuai Instruksi Dirjen Perhubungan Udara Nomor 5 tahun 2015 tentang Peningkatan Kondisi Keamanan Penerbangan dari Kondisi Hijau Menjadi Kondisi Kuning Pada Bandar Udara.

Perubahan status tersebut saat itu dikeluarkan sebagai langkah antisipasi menyusul kondisi keamanan di berbagai negara di Eropa pasca aksi teros di kota Paris, Prancis.

"Bandara-bandara di bawah pengelolaan AP II sejak tahun 2015 telah meningkat status dari hijau menjadi kuning, yang berarti pengamanan telah diperketat," ujarnya dalam keterangan tulis, Jakarta, Kamis (24/3).

Sebagai bentuk kewaspadaan, frekuensi patroli pengamanan ditingkatkan untuk menyisir area publik, area parkir, dan memeriksa kendaraan secara acak atau random. Khusus di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, selain Aviation Security juga bersiaga terjadi penambahan personil Polri dan personil TNI untuk menjaga keamanan bandara yang merupakan salah satu obyek vital nasional. Di samping itu, dioperasikan juga sekitar 1.500 CCTV untuk melakukan pemantauan selama 24 jam.

Sementara itu, salah satu langkah pengamanan yang sempat dikeluhkan penumpang yaitu penggunaan anjing pelacak, maka pihak Angkasa Pura II memastikan bahwa penggunaan anjing pelacak bukan untuk mengendus barang penumpang melainkan kendaraan pembawa barang atau mobil boks. (merdeka.com)

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index