Karena Bunuh Pemerkosa Istri, Nanang Terancam Penjara Seumur Hidup

Karena Bunuh Pemerkosa Istri, Nanang Terancam Penjara Seumur Hidup
Jenazah Slamet WAidodo dievakuasi

Riauaktual.com - Upaya Nanang Budianto (25) melindungi keluarga kecilnya dari aksi pemerkosaan justru berbuah petaka.

Nanang terancam penjara seumur hidup lantaran membunuh pemerkosa istrinya, Slamet Widodo (25) warga Desa Pondok Wuluh, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo.

Nanang Budianto dijerat pasal 340 KUHP. Aksinya yang membacok Slamet dinilai pembunuhan berencana. Karenanya, Nanang terancam penjara seumur hidup.

Nanang sendiri mengaku tidak merencanakan pembunuhan Slamet. Ia spontan membacok Slamet karena emosi melihat korban hendak menggagahi istrinya di ruang tamu rumahnya.

Pengakuan tersebut dilontarkan pelaku saat ia dirilis di Mapolres Probolinggo kemarin (27/11) sore.

“Saya tidak berniat membunuh. Saya saat itu sedang libur kerja. Jadi saya hendak mancing dan karena tidak ada teman di sungai, saya pulang,” ungkap Nanang, sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id.

Saat pulang ke rumah itulah, ia melihat istrinya dipeluk oleh Slamet di ruang tamu.

Melihat hal itu, pelaku langsung emosi dan langsung membacok korban dengan celurit yang dibawanya.

“Pelaku sudah membuka baju dan memeluk istri saya. Diam-diam saya masuk dan langsung membacoknya. Tidak tahu berapa jumlah bacokan itu,” katanya.

Saat membacok korban, ia melihat istrinya lari. Namun, setelah korban tewas, istrinya kembali dan menangis.

Nanang kemudian meminta istrinya agar tenang. Nanang sendiri langsung menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.

Menurut Nanang, sebelum kejadian, dia sudah memperingatkan korban agar tidak lagi datang ke rumahnya. Sebab, korban sudah dua kali menggagahi istri pelaku.

“Sebelum kejadian itu saya sudah memperingatkan korban. Saya mengatakan jangan ke rumah lagi dan tidak usah berteman dengan saya,” tandasnya.

Nanang Budianto bersama istri dan anaknya

Nanang Budianto bersama istri dan anaknya

Ia mengakui, jika korban adalah temannya sejak kecil. Bahkan, sekolah dan mengaji bersama. Tetapi, karena Slamet Widodo telah tega menodai istrinya, Nanang tidak peduli lagi dengan hal itu. Ia juga mengakui setelah membunuh korban, ia merasa sedih.

“Jika ingat dia teman, sedih pastinya. Tetapi, kalau sudah memperkosa istri saya dan mengancamnya, ya mau bagaimana lagi,” tutur pelaku.

Sementara itu, Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto mengatakan, pelaku melakukan pembunuhan itu karena benci dan dendam istrinya diperkosa tiga kali. Pertama berada di dapur dan kedua di ruang tamu.

Hingga aksi pemerkosaan yang ketiga, diketahui sendiri oleh pelaku hingga berujung pada pembunuhan.

“Modusnya karena jengkel istrinya diperkosa. Pelaku sendiri sudah memperingatkan agar tidak berhubungan lagi. Tetapi, korban masih melakukannya,” kata Eddwi.

 

 

 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

index