Ratusan Hektar Sawah Petani di Inhu Terancam Gagal Panen

Senin, 03 Agustus 2015 | 14:32:23 WIB
ilustrasi

INHU (RA)- Ratusan hektar sawah petani di Desa Kelayang dan Desa Lubuk Sitarak Kecamatan Rakitkulim terancam gagal panen. Petani hanya pasrah dengan kondisi kemarau panjang yang berlangsung hingga saat ini.

Ketua Kelompok Tani (Poktan) Ingin Maju Desa Kelayang Kecamatan Rakitkulim Nasrun (52) kemarin mengatakan, 56 hektar padi sawah kelompoknya dipastikan gagal panen. Bukan hanya itu, katanya, ada empat kelompok tani lain yang ada di desa tersebut dengan luas mencapai ratusan hektar juga terancam gagal paneh.

Ia menjelaskan, padi yang terlihat saat ini dipastikan gagal panen karena mulai ditanam akhir Maret 2015 lalu dan sudah seharusnya saat ini sudah panen karena padi yang biasa ditanam hanya berumur 100 hari.

"Dalam kondisi normal, saat kini kami sudah mulai panen, namun dengan kondisi saat ini kemarau panjang yang menghantam, perkembangan padi terhambat disebabkan tak ada sumber air. Tanah kering kerontang hingga pecah-pecah, kami tak memiliki sumber air lagi untuk mengairi sawah," ujar Nasrun dengan nada pasrah sambil menunjuk kehamparan sawah.

Sejauh ini lanjut Nasrun, tidak ada upaya yang bisa kami lakukan, hanya pasrah dengan keadaan. Sementara pihak terkait belum ada memberikan solusi terhadap petani, hanya sebatas tinjauan dari pihak Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan PPL Kecamatan Rakitkulim, terangnya.

Mewakili anggota, Nasrun berharap bantuan benih padi dan obat-obatan dari Dinas Pertanian Kabupaten Inhu untuk turun kesawah periode selanjutnya, sebab kami tak punya benih lagi, sementara padi sawah yang diharapkan dipastikan gagal total, urainya.   

Sementara itu, anggota salah satu kelompok tani di Desa Lubuk Sitarak, Am (51) mengatakan hal yang sama. Sedikitnya 35 hektar sawah mereka sudah pasti gagal panen disebabkan kekeringan.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (Distan TPH) Kabupaten Inhu, Rahmat, SP dikonfirmasi mengatakan, memang kondisi kemarau panjang yang dialami daerah tersebut saat ini sawah petani kekeringan.

"Kita sudah berupaya namun sulitnya sumber air dengan kondisi saat ini.  Selama ini kita sudah membantu para petani baik itu benih, obat-obatan serta pupuk, namun kondisi kemarau panjang yang melanda merupakan kondisi alam yang harus kita jalani, dan kondisi ini sudah kita laporkan, kita sudah keliling kebeberapa tempat meninjau para petani. Dari 300 hektar sawah yang ditanam, 50 persen mengalami kekeringan, mudah-mudahan hujan secepatnya turun, dan kita akan bantu benih untuk para petani," ujar Rahmat.

Lanjutnya,  pihaknya sudah membenahi sumber air, khusus di Kecamatan Rakitkulim, Insya Allah akhir 2015 sudah oke. "Saat ini bendungan yang mengairi sawah petani yang ada di Desa Kelayang Kecamatan Rakitkulim sudah dilakukan pengerukan untuk dengan beberapa alat berat supaya debit air yang akan tersimpan akan bertambah sehingga kedepan akan bisa mengairi sawah petani dengan maksimal," urainya. (Dr)

Terkini

Terpopuler