PEKANBARU (RA)- Walikota Pekanbaru Firdaus MT akhirnya angkat bicara terkait protes para guru yang menolak dana sertifikasi nya tidak diberikan jika dalam satu hari tidak bisa mengajar.
"Saya rasa ini hanya miskomunikasi saja, guru-guru mestinya bisa membicarakan kepada kepala sekolah. Karena yang merekap absensi guru itu kepala sekolah dimasing-masing sekolah, bukan kepala dinas pendidikan," ungkap Firdaus.
Namun dilain sisi Walikota juga menilai Dinas Pendidikan masih kurang mensosialisasikan petunjuk teknis pelaksanaan pembayaran sertifikasi kepada guru, sehingga akhirnya guru tidak tahu apa saja yang menyebabkan sertifikasi mereka dapat dipotong.
"Kalaupun PP itu baru diterima Maret dan sudah ditanda tangani Februari, harusnya disosialisasikan terlebih dahulu kepada guru," tambahnya lagi.
Lebih jauh menjawab tuntutan guru yang minta dana sertifikasi yang dipotong dikembalikan lagi? Walikota menyebut pihaknya tidak bisa memastikan meski dilain pihak sangat memahami kebutuhan guru.
"Saya akan minta Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan Kajari untuk mentelaah isi PP. Apakah bisa dana sertifikasi yang sudah dipotong khusus Januari-Maret dikembalikan lagi atau tidak. Kalau bisa nanti di kembalikan, kalau tidak ya kita tidak bisa melawan hukum karen itu kebijakan pusat bukan walikota maupun kadis pendidikan," tutupnya.