PEKANBARU (RA)- Warung yang menyediakan sarana maksiat semakin pesat di Kota Pekanbaru. Pemko diminta tegas untuk membasmi segala bentuk sarana prostitusi dan layanan maksiat yang ada di Pekanbaru guna mensukseskan visi Walikota menjadikan Pekanbaru Kota Metropolitan yang Madani.
"Segera ditindak tegas, jangan dibiarkan begitu saja. Karena warung ini yang menyediakan tempat untuk para anak muda melakukan kegiatan mesum," ungkap Anggota DPRD Kota Pekanbaru Mulyadi AMd, kepada wartawan melalui selulernya.
Dikatakan politisi PKS ini, adanya temuan Satpol PP saat merazia warung jagung bakar di sepanjang Jalan Labersa pada malam Ahad lalu, bukti bahwa pengelola warung ini menyediakan sarana. Maka kepada pihak terkait diminta menindaklanjuti temuan tersebut, bukan hanya memproses para pasangan mesum yang terjaring razia.
"Ini jangan dibiarkan, kalau tidak tanggap dan bergerak cepat, maka warung maksiat berkedok jagung bakar akan menjamur lagi. Kita berharap agar kota ini bebas dari warung remang-remang," ujar Mulyadi.
Kepada Satpol PP, Mulyadi berharap agar tidak hanya merazia warung jagung di Jalan Labersa saja, melainkan di warung remang-remang lainnya yang ada di sekitaran Jalan Tuanku Tambusai Ujung.
"Artinya, kita meminta pemerintah serius untuk menuntaskan persoalan ini. Segala bentuk prostitusi diharapkan segera diantisipasi, jangan dibiarkan begitu saja. Ketika sudah tumbuh dan berkembang, maka akan sulit untuk menumpasnya," pungkas Mulyadi.
Seperti diketahui, Satpol PP Pekanbaru pada malam Ahad lalu menjaring belasan pasangan muda-mudi yang tengah berduaan di warung jagung bakar Jalan Labersa Pekanbaru. Para remaja ini dipergoki ada yang tengah buka pakaian, mengetahui personil tiba di lokasi, para pasangan mesum berhamburan dan ada yang kabur ke semak-semak.
Petugas mengamankan delapan pasang muda-mudi yang kemudian digelandang ke Kantor Satpol PP Pekanbaru. Selain belasan remaja, petugas Satpol PP Pekanbaru juga mengamankan tujuh unit sepeda motor yang sudah ditinggalkan pemiliknya.
Keesokan malamnya, para pemilik motor mendatangi Kantor Satpol PP. Setelah diminta STNK dan mencocokkan dengan nomor platnya, kemudian motor itu diserahkan kepada yang menjemput. Pemilik hanya diberi peringatan oleh personil.
Pasangan yang terbukti melakukan tindakan asusila, seperti membuka pakaian di lokasi kejadian, diminta untuk memanggil orangtuanya. Kemudian baru dipulangkan dengan membuat surat pernyataan dan berjanji tidak mengulangi lagi hal serupa.
Razia tersebut dilakukan karena warga yang berada di sekitar lokasi resah dengan keberadaan warung remang-remang berkedok jagung bakar tersebut yang diduga dijadikan sebagai tempat maksiat.
Pemilik warung ini menyediakan bangku dan meja yang lokasinya bergelap-gelapan. Ditambah lagi, pemilik juga membuat sekat-sekat sehingga tidak terlihat dari luar. "Kami menduga lokasi ini dijadikan pasangan mesum untuk tempat maksiat. Buktinya beberapa pasangan ada yang sempat membuka baju di lokasi kejadian," kata Kepala Satpol PP Pekanbaru Zulfahmi.
Pihak Satpol PP juga berjanji akan memanggil pemilik warung yang menyediakan tempat di gelap-gelapan. Satpol PP akan meminta keterangan dan menegur pemilik warung remang-remang ini. Pada saat razia, petugas langsung mengancurkan sekat-sekat yang dibuat pemilik warung dan menyita sejumlah meja dan bangku.
"Kita akan segara panggil pemilik warung untuk kita mintai keterangan. Karena mereka secara terang-terang menyediakan falisitas untuk pasangan muda-mudai berbuat mesum digelap-gelapan," kata Zulfahmi.