PEKANBARU (RA)- Rasa senang berlebih atau euforia yang dirasakan pelajar SMA sederajat di Kota Pekanbaru yang usai melaksanakan ujian nasional, jika tidak diawasi maka akan berpengaruh buruk bagi banyak orang. Maka DPRD Kota Pekanbaru berharap Disdik melakukan pengawasan.
"Dinas terkait harus mengeluarkan aturan agar seluruh sekolah memantau kegiatan siswa usai ujian nasional. Jangan sampai terjadi euforia yang berlebihan," ungkap Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Zulkarnain, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (20/4/2015).
Dijelaskan Zulkarnain, apa yang terjadi di Makassar, Medan dan Kendal, dimana usai UN para pelajar melakukan konvoi, coret baju, sampai aksi telanjang di tengah jalan, merupakan hal yang harus dijauhi jangan sampai terjadi di Kota Pekanbaru yang menjunjung tinggi nilai agama.
"Harus diingatkan kepada para pelajar, jangan ada konvoi, coret pakaian, inikan mubazir, dari pada dicoret alangkah lebih baik disumbangkan kepada adik kelas," paparnya.
Aksi konvoi dan hepi-hepian di jalan raya, jelas Zulkarnain, akan mengganggu lalu lintas jalan. Maka kepada Disdik Pekanbaru harus mewanti-wanti para kepala sekolah segera buat aturan agar tidak dilakukan aksi yang tidak terpuji tersebut.
"Saat ini hasil UN bukanlah penentuan untuk kelulusan, aura kelulusan memang sudah terasa oleh mereka pelajar. Maka usai UN harus dilakukan pemantauan secara baik," tukasnya.
Saat pengumuman hasil UN nantinya, yakni pengumuman kelulusan siswa, Zulkarnain menyarankan agar setiap sekolah mewajibkan pelajar membawa orangtua masing-masing untuk menerima nomor kelulusan.
"Masukan nomor kelulusan di dalam amplop, bagikan langsung kepada orangtua murid. Ini akan lebih aman dan tertib karena pelajar akan terpantau langsung oleh para orangtuanya," pungkas Zulkarnain.
Laporan : rik