PEKANBARU (RA)- Terkait rusaknya Jalan Cipta Karya Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru yang berbatasan dengan Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar, Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru telah mendapatkan laporan dari masyarakat setempat.
"Memang kita belum cek, memang secara pribadi sudah ada yang melaporkan persoalan ini kepada kita. Kita minta dinas terkait untuk memprioritaskan jalan tersebut," ungkap Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Roni Amriel SH, Senin (26/1/2015).
Menurut Roni, memang Jalan Cipta Karya Ujung tersebut sebagian menjadi tanggung jawab Pemko Pekanbaru dan sebagian lagi tanggung jawab Pemkab Kampar. Karena kebanyakan yang bermukim di kawasan tersebut masyarakat Kota Pekanbaru.
"Kalau tidak ada masuk di APBD ini maka persaolan jalan rusak itu akan kita perjuangkan di APBD Perubahan, itu konsekuensi kita untuk memperjuangkan kebutuhan masyarakat," kata Roni.
Karena prosesnya masih terlalu panjang untuk APBD, maka DPRD menyarankan agar perbaikan jalan tersebut segera dilakukan oleh dinas terkait dengan melakukan tambal sulam. Sebab, kondisi jalan sudah membahayakan masyarakat pengguna yang setiap hari melintas di lokasi tersebut.
"Namun, solusi kita untuk menyelesaikan kerusakan Jalan Cipta Karya tersebut, maka kita meminta dinas terkait untuk melakukan perbaikan paling tidak melakukan penambalan, kalau teknisnya itu dinas terkait yang tahu," ujar Roni.
Ditambahkan Roni, sesuai laporan yang masuk ke Komisi IV yang membidangi pembangunan daerah, banyak ruas jalan yang rusak terutama di daerah pinggiran kota yang belum tersentuh pembangunan secara maksimal.
"Untuk itu, kita akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan-jalan di Kota Pekanbaru khususnya daerah pinggiran. Pembangunan infrastruktur jalan ini bukan saja di Jalan Cita Karya tetapi juga berlaku untuk daerah lainnya yang dipandang perlu untuk diperhatikan dan dibangun jalan baru," pungkasnya.
Pernyataan ini disampaikan Roni Amriel menyusul setelah terjadinya aksi blokir Jalan Cipta Karya Ujung oleh warga setempat pada Ahad (25/1/2015) kemarin. Warga memblokir jalan yang rusak dengan cara menanami pohon dan membakar ban di tengah jalan.
Masyarakat menuntut janji Pemko Pekanbaru untuk melanjutkan pengaspalan jalan tersebut yang kini hanya sampai di depan Rumah Potong Hewan saja. Sementara hingga menunju Jalan Teropong, kondisi jalan rusak parah dan berlobang. Pemko pernah berjanji akan melakukan pembangunan jalan pada tahun 2014 namun belum kunjung terlaksana.
Setidaknya, ada 700 meter jalan rusak yang menjadi tanggung jawab Pemko Pekanbaru. Masyarakat berjanji akan terus memblokir jalan sebelum pemerintah menurunkan alat berat untuk memperbaiki jalan tersebut.
Laporan : riki