PEKANBARU (RA)- Sejak beberapa tahun lalu, kawasan Jalan Diponegoro dan Gajah Mada Pekanbaru, sudah ditetapkan sebagai kawasan Car Free Day (CFD). Respon masyarakat sangat tinggi. Karena masyarakat bisa melakukan berbagai kegiatan olahraga semisal senam, lari, bersepeda dan tak lupa acara musik menjadi hiburan yang dapat dinikmati seluruh pengunjung di kawasan tersebut.
Di kawasan ini pula banyak tersedia aneka makanan dan minuman yang dijajakan oleh para pedagang, sehingga bagi para pengunjung tidak perlu merisaukan akan urusan perut. Kesempatan ini juga tidak saya lewatkan. "Minggu lalu, saya bersama teman-teman ikut mengunjungi kawasan CFD tersebut, untuk sekedar berolahraga dan menikmati suasana pagi," ucap Fikri Wahyudi ketika berbincang bersama wartawan. Senin (19/1/2015)
Maklum, sejak beberapa bulan duduk di parlemen, Fikri sudah jarang jogging di sana. Itu karena kesibukan agenda di dewan, partai dan organisasi lain.
"Di sana saya melihat, semakin banyak warga yang menikmati keberadaan fasilitas CFD. Tak sengaja saat asik jogging, saya mendengar keluhan masyarakat, terkait merangseknya para Pedagang Kaki Lima (PKL) masuk kawasan tersebut. Awalnya saya anggap angin lalu saja," sebutnya.
Akan tetapi, cerita Fikri, berjalan beberapa meter lagi warga lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Alasan mereka, keberadaan PKL mengganggu suasana berolahraga. Apalagi pedagang tidak lagi berjualan di pinggiran jalan, tapi berangsur maju ke badan jalan. Baik itu di Jalan Diponegoro maupun di sepanjang Jalan Gajah Mada.
"Keluhan dan omongan warga ini menjadi pikiran bagi saya. Dan selalu terpikir bagaimana selayaknya kawasan CFD tersebut. Akhirnya saya berkonsultasi dengan beberapa rekan akademisi dan rekan lainnya. Hasil konsultasi itu mereka sependapat, bahwa untuk menjaga kenyamanan masyarakat berolahraga di CFD, pemerintah harus menertibkan PKL tersebut. Artinya kawasan CFD harus bebas dari pedagang," ujarnya.
Dijelaskan politisi Partai NasDem ini, bukan tidak mungkin jika persoalan pedagang tersebut dibiarkan, akan menjadi permasalahan baru nantinya. Bisa saja mereka permanen berjualan di sana dan lain sebagainya. Tidak lagi saat CFD saja. Memang sejak awal konsep CFD itu untuk berolahraga dan ruang publik.
Apalagi saat ini, kata Fikri, ruang publik di Kota Pekanbaru semakin sempit. Karena itu, pemerintah membuat program Car Free Day agar masyarakat bisa memiliki ruang untuk beraktivitas bersama keluarga. Tujuan dari program Car Free Day adalah untuk mengurangi emisi kendaraan bermotor, sehingga polusi udara di Kota Pekanbaru bisa semakin berkurang.
"Saya sepakat, program ini sangat penting untuk masyarakat, apalagi CFD tersebut dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 atau 10.00. Tentunya, karena sekarang keberadaan PKL sudah banyak, bahkan dari perusahaan produk makanan dan minuman ikut berpromosi dan berjualan di sana, maka saya menyarankan agar persoalan ini bisa kita carikan solusinya. Terpenting, kembalikan kawasan CFD tersebut benar-benar jadi kawasan olahraga masyarakat," pinta Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru ini.
Agar ke depan kenyamanan masyarakat di CFD bisa dijamin, maka pemerintah melalui dinas terkait harus mencarikan jalan keluarnya. Fikri menyarankan agar dilakukan penataan terhadap pedagang yang akan berjualan di kawasan CFD tersebut. Tentunya, tidak berjualan di sepanjang kawasan CFD.
"Bahkan, saya meminta agar Satpol PP bisa turun untuk melakukan pengaturan dan pengawasan. Satpol PP bisa berkoordinasi dengan Dishub dan Satlantas Polresta. Sehingga kedepannya, kawasan tersebut benar-benar menjadi kawasan olahraga. Daerah lain seperti Jakarta sudah berani melakukan ini," papar Fikri.
Ditambahkan Fikri, saat ini dia mendengar adanya terobosan dari pihak Satlantas Polresta Pekanbaru, pedagang akan dipindahkan ke Jalan Gajah Mada, ada juga nilai positifnya. Namun alangkah bijaknya pedagang ini dikumpulkan di satu tempat di sekitaran CFD, sehingga tidak mengganggu masyarakat yang berolahraga. Termasuk juga untuk parkir kendaraan.
"Saya berharap saat CFD tidak ada parkir kendaraan di jalan tersebut. Saya sudah bayangkan, bagaimana nyaman dan indahnya CFD tanpa ada parkir kendaraan, melubernya PKL dan sebagainya. Mudah-mudahan, ini bisa jadi catatan penting bagi pemerintah kita," pungkasnya.
Laporan : riki