Komisi VIII Sentil Risma Paksa Tunarungu Bicara di Hari Disabilitas: Ironis!

Sabtu, 04 Desember 2021 | 06:43:17 WIB
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan. Dok. DPR RI

Riauaktual.com - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan menyentil Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang memaksa tunarungu berbicara di hari Disabilitas Internasional. Dia menyebut hal itu sebagai ironi.

Ace awalnya menyebut negara memiliki tugas untuk menjamin pelayanan yang setara bagi warga penyandang disabilitas. Dia menyebut tak boleh ada yang memaksa penyandang disabilitas melakukan sesuatu di luar kemampuan fisiknya.

"Tugas negara jelas, memastikan agar kelompok disabilitas ini dapat hidup sebagaimana warga negara biasa. Disfungsi fisik yang dialaminya harus mendapatkan pelayanan yang sama di mata negara. Bukan dipaksa supaya normal. Mereka juga pasti ingin bicara seperti halnya manusia yang bisa berkomunikasi secara normal. Namun keterbatasan untuk bicara tak bisa dipaksa," kata Ace sebagaimana dikutip dari Detikcom, Jumat (3/12/2021).

Ace menilai Hari Disabilitas Internasional seharusnya dijadikan momen menghormati para penyandang disabilitas. Dia juga mengingatkan pemerintah harus menjamin pelayanan yang setara.

"Kita harus menghargai dan menghormati keterbatasan yang diberikan Tuhan kepada orang lain. Tidak semestinya, kita memaksakan orang yang memiliki keterbatasan fisik, sesuai dengan kemampuan fisik secara normal," kata Ace.

"Hari Disabilitas Internasional 2021 seharusnya dijadikan sebagai momen untuk menghormati dan menghargai kelompok disabilitas. Bahkan negara harus hadir memberikan pelayanan agar mereka tetap memiliki keberfungsian sosial seperti halnya manusia normal," sambungnya.

Ace mengatakan penyandang disabilitas berhak untuk hidup layaknya manusia normal meski memiliki keterbatasan secara fisik. Dia pun menilai aksi Risma memaksa seorang tunarungu bicara saat peringatan Hari Disabilitas Internasional sebagai ironi.

"Mereka berhak untuk hidup sebagaimana layaknya manusia yang normal dengan keterbatasan fisik yang dimilikinya, bukan dengan 'dipaksa' untuk bisa layaknya manusia yang bicara dengan kemampuan normal," ujarnya.

"Saya tidak mau berkomentar lebih jauh terkait peristiwa itu, kecuali hanya bisa berkata ironis," sambung Ace.

Sebelumnya, Risma menjadi sorotan usai memaksa tunarungu berbicara. Momen itu terjadi pada peringatan Hari Disabilitas Internasional 2021 di Gedung Aneka Bhakti Kemensos, Rabu (1/12). Acara ini juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube Kemensos RI.

Klarifikasi Risma

Risma telah menyampaikan klarifikasi usai aksinya memaksa seorang tunarungu bicara pada Rabu (1/12) menuai kritik. Risma mengaku ingin memastikan alat bantu dengar berfungsi dengan baik.

"Saya ingin memastikan bahwa alat bantu dengar itu berfungsi dengan baik. Karena kalau dia tidak bisa merespon, itu bisa merugikan dia," kata Risma seperti dikutip dari situs resmi Kemensos, Jumat (3/12).

Risma mengatakan dirinya mendorong agar para tunarungu tidak menyerah untuk memaksimalkan kemampuan telinga dan mulut. Risma kemudian menceritakan pengalaman memprihatinkan di balik momen dirinya memaksa tunarungu untuk bicara.

Dia menyebut momen memprihatinkan itu terjadi ketika dirinya menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Dia menyebut ada tunarungu yang tertabrak kereta api hingga kehilangan nyawa saat bencana.

"Ini pengalaman sangat memukul saya. Saya hanya ingin memastikan mereka bisa menyampaikan pesan dengan berbagai cara. Mereka harus bisa bereaksi terhadap lingkungannya khususnya bila itu membahayakan jiwa dan kehormatannya. Apakah dengan suara, gerakan tangan, atau alat bantu yang mereka kenakan," ujarnya.

Risma menegaskan penyandang disabilitas harus bisa melakukan pertahanan diri. Menurutnya, penyandang disabilitas harus bisa mengatasi sendiri masalah yang dihadapi karena tidak selamanya berada di lingkungan yang ramah terhadap penyandang disabilitas.

"Dalam kesempatan tersebut, saya meminta mereka mencoba bersuara. Bagi sebagian penyandang disabilitas rungu, bersuara bukan pekerjaan mudah. Nah, saya meminta mereka, meminta lho ya -- agar mereka bisa strive beyond the limit," kata Risma.
 

Terkini

Terpopuler