Riauaktual.com - Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Yasser Hamidy meminta pembelajaran tatap muka di kota Pekanbaru bisa segera dilaksanakan.
Hal ini disampaikan Yasser mengingat banyaknya aspirasi masyarakat saat reses yang baru ia gelar.
"Selama reses banyak aspirasi dari masyarakat yang berkaitan dengan pembelajaran tatap muka. Tentunya dewan mendorong keinginan dari masyarakat dan Disdik Kota Pekanbaru hendaknya mempertimbangkan hal itu," katanya, Sabtu (4/9/2021).
Namun, Yasser juga berpesan pembelajaran tatap muka tetap harus memprioritaskan kesehatan para peserta didik, dengan cara memberikan standar protokol kesehatan untuk sekolah yang menyelenggarakan belajar tatap muka.
"Sekolah tetap harus memprioritaskan juga kesehatan anak. Saya berharap, sekolah yang dibuka harus sudah memenuhi standar protokol kesehatan yang baik," ucap Yasser.
Selain menerapkan protokol kesehatan, Yasser juga meminta sekolah memperhatikan kesehatan tenaga pendidik dan semua orang yang beraktivitas di sekolah.
"Kepala Sekolah harus memastikan guru dan staff sudah divaksin. Ini untuk menjaga dan melindungi anak-anak kita," kata dia.
Sebelumnya Wali Kota Pekanbaru, Firdaus menyatakan, pelaksanaan belajar tatap muka harus tetap mengacu kepada kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Untuk belajar tatap muka tetap dengan prokes (protokol kesehatan) dan mempedomani apa yang menjadi kebijakan Kementerian Pendidikan," ucapnya, Rabu (1/9/2021) lalu.
Berdasarkan kebijakan terbaru dari Kemendikbud, kata walikota, belajar tatap muka hanya boleh dilangsungkan di wilayah yang masuk zona kuning dan hijau sebaran wabah Covid-19.
Namun Wali Kota mengakui, belajar dalam jaringan (daring) yang diterapkan telah menimbulkan kejenuhan tidak hanya bagi peserta didik, tapi juga orangtua/wali murid.
"Dengan 1,5 tahun belajar daring, ini membuat kejenuhan bagi anak-anak dan juga orangtua. Namun daring harus kita terapkan supaya terhindar dari sebaran wabah covid," tutupnya. (DONI)