Kalau Presiden Mengesahkan Hasil KLB, Ini yang Bakal Terjadi Antara SBY dan Jokowi

Sabtu, 13 Maret 2021 | 07:05:53 WIB
SBY dan Jokowi

Riauaktual.com - Pengamat Politik Jamiluddin Ritonga memprediksi hubungan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan tambah memanas.

Itu jika Presiden Jokowi mengesahkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) versi kubu Moeldoko melalui Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Loaly.

“Bisa saja hubungan SBY dan Pak Jokowi memanas bila Jokowi mengesahkan hasil KLB melalui Menkumham,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id di Jakarta, Jumat (12/3/2021).

Menurut Jamiluddin, kalau hal tersebut benar-benar terjadi maka akan berdampak kepada konstelasi politik nasional.

“Panasnya hubungan SBY dan Jokowi akan membahayakan kondusivitas politik nasional,” kata Dosen Universitas Esa Unggul itu.

Lebih jauh, Jamiluddin menyebutkan bahwa hal tersebut juga akan memicu panasnya hubungan antara pengikut kedua tokoh itu.

“Suka tidak suka, baik Jokowi maupun SBY sama-sama memiliki banyak pengikut akan semakin kacaulah politik nasional,” jelasnya.

Kekacauan itu akan makin meluas, tambah Jamiluddin, bila kelompok pro demokrasi turut terlibat.

“Pihak pro demokrasi tampaknya lebih berpihak kepada Partai Demokrat,” ungkap pengajar mata kuliah Isu Krisis dan Manajemen itu.

“Keberpihakan mereka karena mereka melihat ancaman demokrasi di Indonesia begitu nyata. Mereka ini, selain militan, juga memiliki basis massa yang sangat besar,” sambungnya.

Jadi, ungkapnya, kalau hubungan SBY dengan Jokowi memanas, dikhawatirkan terjadi eksklasi kekacauan politik dalam jangka panjang.

Karena itu, tambah Jamiluddin, Presiden Jokowi harus bijak dalam mengambil kebijakan perhara Partai berlambang mercy itu.

“Jokowi harus bijak dalam melihat hasil KLB Deli Serdang, agar hubungan baiknya dengan SBY selama ini tetap terjaga, yang kita tidak inginkan adalah kekacauan politik,” imbuhnya.

“Ini akan membuat politik nasional tetap kondusif, sehingga bangsa ini dapat fokus mengatasi Covid-19 dan terpuruknya ekonomi nasional,” pungkas Jamiluddin.

Terkini

Terpopuler