PEKANBARU, RiauAktual.com - Kota Pekanbaru akan bersih dari tower telekomunikasi. Hal ini sudah dinyatakan Walikota Pekanbaru melalui Asisten II Setko Pekanbaru Dedi Gusriadi MT, pekan lalu. Karenanya, Pemko meminta kepada pemilik tower untuk membongkar sendiri.
Anggota DPRD Pekanbaru Kamaruzaman menilai, langkah Pemko untuk tidak lagi mengizinkan tower berkembang pesat di daerah kota ini, didukung penuh pihaknya. Sebab, jika dibiarkan, maka Pekanbaru akan jadi hutan tower.
Hanya saja, kebijakan Pemko ini harus diiringi keseriusan para Satker untuk menjalaninya. Terutama soal perizinan. Sebab, selama ini banyak oknum pejabat yang memanfaatkan kondisi ini, dengan meraup keuntungan pribadi.
"Tentu kenajuan teknologi sekarang, harus diiringi dengan solusi kongkrit dari pemerintah. Salah satunya dengan membuat fiber optic pengganti tower itu sangat bagus. Namun jangan hanya sekadar wacana saja," ungkap Kamaruzaman, Selasa (8/4/2014).
Adanya pernyataan ini, dewan berharap pengusaha untuk mentaatinya. Jika memang ada tower yang kini berdiri di tengah kota, segera bongkar. "Harusnya pemerintah memberi batas waktu. Jika tidak bongkar langsung. Jangan hanya gertak sambal aja," tegasnya.
Komitmen Walikota Pekanbaru untuk membuat Perwako terkait keberadaan tower telekomunikasi di tengah kota, harus disambut baik kalangan dewan. Sebab, akan banyak pengaruh dan dampak tower di tengah kota, jika tidak diatur dari sekarang. Mulai dari radiasi, tumbang dan dampak sosial lainnya.
Hanya saja permintaan Pemko agar pemilik tower membongkar sendiri miliknya, itu akan sulit. Nanti ujung-ujungnya setelah batas waktu ditetapkan tak kunjung direspon, pemerintah (Satpol PP) juga yang membongkarnya.
"Yang harus dilakukan pemerintah, pertama merilis semua tower yang berdiri di tengah kota. Lalu menyurati mereka dengan batas waktu. Setelah itu, baru dieksekusi jika ada yang membandel," pungkasnya. (rrm)