Riauaktual.com - Hari pertama sekolah tatap muka diberlakukan di Kota Pekanbaru berjalan lancar dan tidak ada kendala apapun. Sekolah tatap muka yang dilakukan terbatas, hanya untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Pekanbaru.
Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas mengatakan, bahwa proses sekolah tatap muka bagi peserta didik SMP di hari pertama ini berjalan lancar.
"Belum ada kendala. Masih berjalan lancar sampai saat ini. Mudah-mudahan kedepannya juga demikian," kata Ismardi, Selasa (17/11).
Ismardi menerangkan, pada hari pertama proses sekolah tatap muka yang berlangsung pada, Senin (16/11) kemarin ada 22 SMP Negeri yang menerapkannya. Jumlah itu hanya separuh dari total 45 SMP Negeri yang ada di Pekanbaru.
SMP Negeri yang telah memulai proses sekolah tatap muka ini sudah menjalani survei dari Disdik Kota Pekanbaru. Sekolah di survei terkait kelayakan dan sudah memenuhi SOP terkait penerapan protokol kesehatan.
"Sebanyak 22 SMP ini sudah kita survei. Ada dua tim yang turun. Semuanya sudah memenuhi standar untuk menjalankan sekolah tatap muka," terangnya.
Menurutnya, belum ada laporan dari pihak sekolah terkait gangguan di lapangan. Ia memastikan proses berjalan dengan baik dan sesuai SOP.
Ismardi juga menyebut, seluruh siswa yang dijadwalkan masuk pada hari pertama sekolah tatap muka ini seluruhnya hadir. Mereka hadir secara bergantian sesuai dengan jadwal satu kali dalam satu minggu.
"Siswa masuk semua. Tapi kan yang masuk separo sesuai pembagian kelasnya," ungkapnya.
Dalam penerapan sekolah tatap muka ini, peserta didik hanya masuk ke sekolah satu kali dalam satu minggu. Sekolah juga harus disiplin menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Kemudian, pembelajaran dalam kelas dilakukan hanya selama tiga jam. Tidak ada keluar main dalam sekolah tatap muka ini.
Kemudian, dibentuk panitia atau tim covid-19 yang akan memantau penerapan protokol kesehatan di sekolah. Misalnya anak-anak permisi keluar kelas untuk ke toilet, ada petugas yang mengantarnya.
Di kelas jika biasanya ada empat baris meja, maka saat ini yang akan dipakai hanya dua baris. Setiap meja diberi nama peserta didik.