PEKANBARU (RA)- Terhitung Februari yang lalu Inflasi kota Pekanbaru akan di catat tergabung dengan inflasi propinsi Riau. Februari 2014 ini Propinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,11 persen. Inflasi Riau ini merupakan gabungan inflasi kota Pekanbaru sebesar 0,04 persen, Dumai 0,30 persen dan Tembilahan 0,46 persen.
"Dibanding nasional inflasi Riau Februari masih kecil yakni 0,11 persen sedangkan nasional 0,26 persen ," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Mawardi Arsyad, Senin ( 3/3/2014).
Dibanding daerah Sumatra, di Riau telah terjadi gejolak harga makanan jadi, minuman, rokok dan Tembakau, ini di pengaruhi aspek distribusi sehingga pedagang berspekulan "karena pada umumnya di daerah Sumatra Deflasi, seperti Medan, Aceh, Bengkulu, sementara Riau inflasi, Ini artinya ada gejolak harga yang signifikan di Riau, akibat naiknya ikan mujair, di Pekanbaru, di Dumai yang naik daun bawang," urai Mawardi.
Sementara tembilahan alami inflasi tertinggi di Riau dibandingkan Dumai dan Pekanbaru dengan angka 0,46 persen. Ini disebabkan naiknya harga udang, kelapa, ikan belanak, jengkol dan lain-lain.
Mawardi menambahkan, naiknya harga makanan jadi ini tidak terlepas dari pengaruh pemilihan legislatif (pileg) di Riau April 2014.
"Saat kampanye pendapatan jasa sejak Januari hingga Maret sudah ada kelihatan gejala kenaikan termasuk transportasi, perhotelan, percetakan," pungkasnya.
Laporan: Ver