Riauaktual.com - Bayi Leopard yang sebelumnya dititipkan Polda Riau memalui BBKSDA Riau setelah berhasil diselamatkan dari sindikat penjualan hewan ilegal kelas internasional beberapa waktu lalu akhirnya mati.
Dari hasil penyelidikan ternyata bayi leopard itu mati akibat terserang virus. Hal ini terungkap setelah tim Dokter hewan BBKSDA Riau melakukan pembedahan tubuh kucing eksotis tersebut.
Merujuk data yang dipaparkan Dokter hewan BBKSDA Riau Rini Deswita yang memang bertugas merawat bayi leopard tersebut menjabarkan sebelum meregang nyawa kondisi kesehatan bayi leopard tersebut terus mengalami penurunan. Hal ini tampak sejak Jum'at (31/01) pagi.
"Pada 28 Januari lalu kondisinya masih dalam kondisi sehat, dengan perilaku yang lincah dan nafsu makan yang baik. Namun pada tanggal 31 Januari, kondisinya menurun, nafsu makan juga hilang, dan disertai juga dengan muntah," terang Rini.
Melihat kondisi itu, Rini juga telah mengambil langkah tindakan medis terhadap leopard itu. Misalnya memberikan cairan infus, memberikan obat untuk menjaga daya tahan tubuhnya, obat anti muntah serta memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi sekundernya.
Memang setelah mendapatkan perawatan, kondisi menujukkan membaik pada tubuh leopard itu. Namun, kondisi ini menurun kembali pada sore hari Jum'at itu. "Dia lemas, banyak berbaring, kurang lincah dan sesak napas. Dan akhirnya sekitar pukul 17.30 WIB leopard tidak tertolong dan mati," bebernya.
Setelah kejadian itu, tim dokter akhirnya melakukan nekropsi terhadap leopard tersebut. Diketahui hasil dari pembedahan tersebut, bayi leopard itu mati akibat terserang virus.
"Setelah kita lakukan bedah bangkai atau nekropsi, diketahui bahwa leopard tersebut menderita penyakit panleukopenia atau penyakit yang disebabkan oleh parvo virus. Virus itu menyerang bagian pencernaan, dan bisa juga menjalar ke bagian pernapasan. Virus itu pada setiap makhluk ada, dia akan berkembang saat daya tahan tubuh lemah," jelasnya.
Dijelaskan lebih jauh, parvo virus adalah virus yang kerap menyerang hewan sebangsa kucing. Bahkan hingga saat ini belum ada obat untuk virus ini.
Untuk diketahui, selain bayi leopard terdapat juga empat ekor anak singa serta puluhan kura-kura indian star yang dititipkan di kebun binatang itu. (San)