PEKANBARU, RiauAktual.com - Aksi menabur ranjau paku di beberapa ruas jalan di Kota Pekanbaru semakin mengkhawatirkan. Berbagai modus digunakan pelaku sebagai upaya merusak ban kendaraan seiring pula semakin menjamurnya usaha jasa tambal ban di pinggiran jalan. Karena disara ada keterkaitan antara ranjau paku dan tukang tambal ban, aparat kepolisian diminta melakukan penyelidikan.
Ranjau paku yang paling meresahkan terdapat di ruas Jalan Tuanku Tambusai tepatnya sebelum lampu merah SKA. Beberapa kali pihak Satuan Lalu Lintas Poresta Pekanbaru melakukan pengutipan paku menggunakan magnet di ruas jalan tersebut. Namun, saat ini pelaku semakin pintar, agar tidak terangkat magnet, paku ditebar dijalan menggunakan lem.
"Sebelum pakai tubles (ban kendaraan anti paku) dulu hampir tiap hari ban motor saya bocor. Memang banyak kali paku di Nangka (Jalan Tuanku Tambusai) itu," ungkap Sudirman, salah seorang pengendara yang pernah menjadi korban ranjau paku saat berbincang dengan wartawan, Minggu (24/11/2013).
Ban yang bocor, terang Sudirman lagi, saat dibawa ke tukang tambal ban terdekat, menarik biaya tambal yang mahal. "Habis ditambal dia minta 20 ribu, karena sudah malam saya bayar aja," terangnya.
Dalam situasi demikian, terlihat jelas bahwa penabur ranjau paku dan tukang tambal ban yang di pinggir jalan ada keterkaitan yang erat. Karena tarif jasa tambal ban normalnya berkisar antara Rp8 ribu hingga Rp10 ribu satu kali tambal. Namun, penyedia jasa tambal ban membantah keras dugaan tersebut.
Salah seorang penambal ban yang ditemui di Jalan Tuanku Tambusai, tak jauh dari U Turn sebelum lampu merah SKA yang mengaku namanya Ucok, mengatakan, dirinya tak pernah melakukan dan bersekongkol dengan penabur ranjau paku di jalanan untuk mendapatkan pelanggan.
Bahkan, dengan logat bahasa Batak, Ucok sempat memaki wartawan yang mananyakan adanya hubungan ranjau paku dengan kehadirannya di jalan tersebut. "Aku cari makan untuk anak isteri sedapat mungkin dari uang halal. Kalau tabur paku seperti kau bilang tadi mana mungkin," tuturnya.
Menurutnya, memang ada beberapa usaha tambal ban yang ingin memperoleh pelanggan banyak dengan cara menabur ranjau paku, namun informasi tersebut masih sebatas ucapan mulut ke mulut semata. "Aku pun kesal, gara-gara mereka kita yang mencari makan dengan usaha tambal ini jadi terancam," sebut Ucok.
Sejak pukul 10.00 WIB hingga 2 jam lebih memperhatikan usaha tambal ban Ucok, sudah 3 sepeda motor yang melakukan tambal ban karena terkena paku. "Upahnya 10 ribu, kebetulan hari ini banyak yang bocor. Dua tadi kena paku, satu lagi karena kawat ban luarnya putus, benen (ban dalam) nya tertusuk kawat itu," terang penyedia jasa tambal ban yang berpindah-pindah menggunakan becak sepeda ini.
Menanggapi ranjau paku dan keberadaan tukang tambal ban yang menjamur di beberapa ruas jalan di Pekanbaru, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Pekanbaru Kamaruzaman SH, mengatakan, pemerintah melalui aparat kepolisian diminta tidak hanya mengutip paku yang telah ditaburkan pelaku pembuat ranjau paku.
"Kita kan boleh curiga, seiring semakin menjamurnya penyedia jasa tambal ban, kok semakin banyak pula ranjau paku, ada apa ini? Maka aparat kepolisian kita minta segera menyelidiki, jangan hanya mengutip paku yang ditebar saja," ungkap Kamaruzaman, saat dikonfirmasi melalui selulernya, Minggu (24/11/2013).
Untuk menangkap tangan pelaku penebar ranjau paku, sebut politisi Partai Demokrat ini, polisi tak perlu diajari. Aparat kepolisian yang sudah menjadi pekerjaannya sebagai penyelidik, diminta maksimal dalam mengungkap dan memberi sanksi tegas kepada penebar ranjau paku ini.
"Ini sudah masuk kepada tindak kriminal loh, bayangkan saja saat ban motor atau mobil kita kempes karena ranjau paku, kecelakaan bahkan bisa membahayakan nyawa pengendara," sebutnya.
Kamaruzaman juga mengatakan, untuk penertiban penyedia jasa tambal ban, belum layak dilakukan. Karena diantara penambal ban tersebut banyak yang memang mencari nafkah dan tidak terlibat dalam memasang ranjau paku.
"Hanya sekelompok orang, kalau dikenakkan semua tentu kasihan. Maka kepada penambal yang memang menggantungkan hidup di usaha itu bisa kerja sama dengan pemerintah dan polisi," pintanya.
Kerja sama dalam hal ini, sebut Kamaruzaman, yakni dengan cara menangkap atau memberi tahu kepada aparat kepolisian siapa pelaku penabur ranjau paku. "Nanti kepada yang berhasil menangkap sendiri atau memberi tahu kepada polisi untuk menangkap penabur ranjau paku diberikan hadiah sebagai penghargaan," paparnya.
Ditambahkan Kamaruzaman, untuk membersihkan jalan di Pekanbaru dari bahaya ranjau paku, aparat kepolisian diminta serius. "Lakukan pemantauan rutin, dimana lokasi tambal ban terbayak, pantau di situ sampai malam harinya," imbuh Kamaruzaman.