PEKANBARU, RiauAktual.com - Anggota DPRD Kota Pekanbaru H Zulfan Sulaiman SH, sepertinya tak main-main untuk melibatkan diri dalam menangani banjir di Jalan Hang Tuah depan Jalan Indra Puri Kelurahan Rejo Sari Kecamatan Tenayan Raya. Buktinya, Anggota Dewan ini berusaha untuk menangani banjir bersama Dinas Pekerjaan Umum Kota Pekanbaru untuk membangun polongan di bawah tanah sepanjang 180 meter.
Untuk pembangunan polongan yang diharapkan dapat mengalirkan genangan di Jalan Hang Tuah ini, menggunakan anggaran infrastruktur Dewan dan dibantu oleh anggaran di Dinas PU untuk pembangunan hotmik.
"Pekerjaan itu di Jalan Indra Puri yang merupakan kewenangan kota. Setelah nanti pekerjaan polongan dilakukan maka pekerjaan drainase kewenangan provinsi bisa dilakukan," ungkap Zulfan, saat dijumpai di DPRD Kota Pekanbaru, Senin (18/11/2013).
Dibangunnya polongan bawah tanah, jelas Zulfan, karena kondisi parit Jalan Indra Puri lebih tinggi dari drainase yang ada di Jalan Hang Tuah, sehingga genangan air terjadi di Jalan Hang Tuah tersebut, maka tidak memungkinkan parit di Jalan Indra Puri dilakukan penggalian.
Jika digali, sebut Zaidir, dikhawatirkan kondisi parit akan memakan korban jiwa karena terlalu dalam. Sebab, untuk bisa mengalirkan genangan air di Jalan Hang Tuah, perlu digali parit di Jalan Indra Puri sedalam 2,5 meter.
"Panjangnya 180 meter dan diujung disambung dengan parit biasa, muaranya nanti di anak sungai yang ada di ujung Jalan Indra Puri," terang Zulfan lagi.
Saat ini, pengerjaan polongan dibawah tanah masih terus dilakukan oleh kontraktor. Polongan berdiameter 8 sentimeter satu persatu dimasukkan ke lobang yang telah digali di sepanjang Jalan Indra Puri.
"Kendalanya karena lobang ini digali terlalu dalam, tiang listrik yang ada di pingir jalan berpotensi roboh. Sehingga perlu dua alat berat, satunya untuk memegang tiang listrik agar tak tumbang dan satu lagi untuk menggali," tuturnya.
Termasuk keberadaan kabel fiber optik, kata Zulfan, banyak kabel di bawah tanah yang putus karena galian tersebut. "Inilah dampaknya kalau tak ada koordinasi pengusaha dengan kita. Kita tak tahu titik-titik mereka menanam kabel, maka sekarang jadi rusak," sebut Zulfan.
Disinggung mengenai besaran dana untuk membangun polongan di bawah tanah ini, Zulfan tidak tahu berapa anggaran infrastruktur dewan yang dikucurkan untuk mengatasi banjir tersebut.
"Besarannya tak jelas saya berapa, karena pembangunan ini dua kali. Pertama kan dulu hanya bangun drainase biasa, sekarang polongan di bawah tanah," jelasnya.
Ditambahkan politisi Partai Hanura ini, jika koordinasi antara masyarakat dengan Dinas PU, dan Dinas PU kota bersama Dinas PU provinsi terjalin dengan baik, maka persoalan banjir di Kota Pekanbaru akan teratasi.
"Kalau pekerjaan dilakukan seperti ini, saya yakin masalah banjir di Pekanbaru ini bisa berkurang. Karena koordinasi itu penting dilakukan," imbuhnya. (rrm)