Riauaktual.com - Pembalap Tim Pramac Ducati, Danilo Petrucci, mengakui dirinya sempat berpikir untuk tidak melanjutkan kariernya di dunia MotoGP. Pemikiran tersebut muncul lantaran ia merasa sangat lelah untuk terus berada di ajang balap motor kasta tertinggi tersebut.
Pembalap berjuluk Petrux itu mengawali debut di MotoGP pada musim 2012. Pada saat itu, ia bergabung dengan Tim Ioda Racing dan hanya mampu berada di peringkat ke-19 pada klasemen akhir MotoGP 2012. Di musim keduanya membela Ioda, ia lagi-lagi tidak mendapatkan hasil yang baik.
Pada MotoGP 2015, tim satelit Ducati, yakni Pramac Ducati, merekrut Petrucci untuk menggantikan pembalap mereka sebelumnya, Andrea Iannone, yang pindah ke tim utama. Barulah bersama Ducati, Petrucci untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di podium usai finis di urutan kedua pada MotoGP Inggris 2015.
Performa Petrucci di musim keduanya bersama Pramac Ducati pun sedikit mengalami penurunan kembali. Ia hanya mampu berada di peringkat ke-14 pada klasemen akhir pembalap MotoGP 2016. Akan tetapi, pada MotoGP 2017, ia menorehkan performa terbaiknya selama berkarier di ajang balapan prestisius tersebut. Ia mampu empat kali naik podium dan berhasil bertengger di urutan kedelapan pada klasemen akhir MotoGP 2017.
Bahkan, di seri perdana MotoGP 2018 yang berlangsung di Sirkuit Losail, Qatar, akhir pekan lalu, Petrux mampu tampil baik dan finis di urutan kelima. Dengan hasil balapan tersebut, banyak pihak yang menaruh perhatian kepada pembalap berpaspor Italia itu. Apalagi, dirinya diperkirakan tidak akan membela Pramac Ducati pada MotoGP 2019. Karena itu, Tim Aprilia Gresini dan Suzuki Ecstar dikabarkan siap bersaing untuk merekrut pembalap berusia 27 tahun itu.
Terlepas dari permasalahan tersebut, Petrucci merasa sedikit lelah berkompetisi di MotoGP. Ia pun mengaku bahwa saat ini hanya memiliki sedikit waktu untuk kehidupan pribadinya. Petrux pun tak menampik keinginannya untuk meninggalkan kehidupan sebagai pembalap.
“Kami harus selalu tetap tenang, fokus, dan fit. Namun, itu tidak mudah, beberapa kali saya berpikir untuk meninggalkan MotoGP. Saya sadar bahwa jika sata tidak bahagia di sini, saya bisa pergi kapan saja dan tidak ada yang bisa menahan saya,” ungkap Petrucci, dikutip dari Tuttomotoriweb, Minggu (25/3/2018)
“Itu selalu menjadi hal yang sulit bagi saya. Di satu sisi, itu adalah impian Anda, namun di sisi satunya lagi, Anda merasa lelah dan sangat kesulitan. Satu-satunya hal positif ialah ketika saya mengendarai motor, semua beban seperti hilang semua. Bagi saya, itu adalah hal yang terbaik di dunia ini,” tutup pembalap Pramac Ducati itu. (Wan)
Sumber: Okezone.com