PEKANBARU, RiauAktual.com - Terungkapnya perlakuan geng motor di bawah komando Mardiryanto alias Klewang (57) yakni XTC yang melakukan aksi pemerkosaan terhadap salah seorang karyawati dan anggota geng motor perempuannya, anggota DPRD Kota Pekanbaru menilai saat ini Kota Pekanbaru telah kembali lagi ke zaman jahiliah, dimana umat manusia berlaku seenaknya, yang kuat bisa berkuasa dan yang lemah menjadi mangsanya.
Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Sahril SH mengaku sangat menyayangkan keberadaan geng motor yang telah menjadikan Kota Pekanbaru seperti daerah yang tak ada hukum. Meskipun ketua geng motor tersebut telah ditangkap aparat kepolisian, Sahril meminta keberadaan geng motor dibumihanguskan hingga ke akar-akarnya.
"Iya, kota kita seperti zaman jahiliah, sebelum Nabi Muhammad Sholallahi 'alaihi wasalam turun ke dunia, orang bisa berbuat seenaknya saja, seperti geng motor sekarang. Saya minta aparat penegak hukum bertindak tegas dan menghukum seberat-beratnya kepada geng motor ini," sebut Sahril saat ditemui di DPRD, Senin (13/5/2013).
Kota Pekanbaru yang agamis, saat ini ingin menuju Kota Metropolitan yang Madani, menurut Sahril keberadaan geng motor tak dibenarkan di Kota Bertuah tersebut. Atas dasar itu, Sahril meminta apapun jenis geng motor di Pekanbaru harus dihapuskan karena membuat keresahan di tengah masyarakat.
"Memperkosa, merampas harta pengendara, membuat keonaran, inikan tak bisa dibiarkan. Semakin anjlok perilaku generasi muda kita yang kelak akan menjadi pemimpin. Ini tanggung jawab kita semua, orangtua, guru dan pemerintah khususnya, harus pro aktif mengawasi keberadaan geng motor lainnya," pinta Sahril.
Keberadaan geng motor, menurut nalar politisi Partai Golkar tersebut, awalnya dari perkumpulan kawula muda kecil-kecilan. Sehingga, dari perkumpulan sejumlah anak muda ini menciptakan satu tujuan yang negatif, ditambah lagi kebutuhan untuk mabuk-mabukan, membuat kelompok kecil tersebut bergabung ke kelompok yang besar dan terciptalah geng motor.
"Ketua RT, juga terlibat untuk memantau ini. Kalau ada anak-anak berkumpul harus dibubarkan. Kepada aparat polisi, berikan efek jera kepada geng motor yang tertangkap, apa efek jeranya tak perlu saya katakan, karena polisi lebih tahu itu," paparnya.
Laporan: Riki