Riauaktual.com – Kondisi beras Bulog (beras jatah, red) yang disalurkan oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Siak melalui bagian ekonomi kondisinya tampak buruk dan berbau busuk. Sehingga sejumlah desa/kampung penerima belum berani membagikan beras tersebut kepada warganya.
Pantauan awak media di lapangan, beras-beras yang akan dibagikan kepada warga kurang mampu di Kampung Sialang Sakti dan Banjar Seminai Kecamatan Dayun itu, saat ini masih menumpuk di Aula Kantor Kepenghuluan.
Sebagaimana dikemukakan oleh salah seorang pegawai kantor Kepenghuluan Banjar Seminai, dirinya mengaku sudah mencoba/membuka salahsatu karung dari sekian banyak tumpukan beras Bulog tersebut, dan didapati kondisinya tampak buruk dan berbau busuk.
“Untuk di Kampung Banjar Seminai ini, ada sekitar 25 kepala keluarga yang akan menerima beras Bulog itu, namun sampai hari ini beras tersebut belum kami bagikan kepada warga, karena kami tidak sampai hati membagikan beras yang kondisinya seperti itu, bahkan kemarin setelah kami buka dan kami coba tanak/masak, ternyata setelah matang pun bau busuknya masih menyengat,” papar pegawai Kepenghuluan Banjar Seminai itu, dilansir dari Infosiakcom, Selasa (23/5).
Berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Penghulu Kampung Sialang Sakti Muhammad Alim, beras yang telah disalurkan di kampungnya itu menurut sebagian warga memang kurang bagus. Namun menurut petugas dari Kabupaten yang melakukan pengecekan ke lapangan dinyatakan bagus dan layak konsumsi.
“Kalau menurut warga memang kurang bagus kondisi berasnya, tapi kemarin saat petugas dari Kabupaten mengecek ke sini, katanya beras itu sudah lumayan bagus dan bisa dikonsumsi,” kata Muhammad Alim.
Menanggapi hal tersebut, Camat Dayun I Wayan Wiratama menegaskan, jika beras-beras yang telah disalurkan oleh Bulog tersebut ternyata didapati kondisinya kurang bagus, maka pihak pemerintah kampung bisa mengajukan permohonan pengembalian dengan membut laporan tertulis melalui berita acara.
“Jika pada beras Bulog yang telah disalurkan ke desa/kampung itu didapati kondisinya buruk atau kurang bagus, maka pihak kampung bisa mengajukan permohonan pengembaliannya dengan membuat laporan berita acara, karena kemarin saat penyaluran kami juga belum sempat mengecek gimana kondisi beras itu,” tegas Camat.
Sementara itu, instansi terkait yakni Bagian Ekonomi Setdakab Siak hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan beras tersebut. Bahkan sejauh ini belum diketahui secara pasti berapa desa/kampung se-Kabupaten Siak yang menerima penyaluran beras gratis dari Badan Usahan Logistik (Bulog) Bungaraya Kabupaten Siak itu.