PEKANBARU (RA) - Adanya bantuan dari nonmuslim di Indonesia membuat Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Pekanbaru angkat bicara dan mengajak umat muslim jangan menerima bantua tersebut.
Hal ini disampaikan Ketua FKPP Kota Pekanbaru, Ust Ramli Abdul Hamid Lc.MEA, ketika berbincang dengan wartawa di pondok pesantren Al-Uswah Pekanbaru. Dirinya menyebutkan bantuan dari nonmuslim jangan diterima apalagi dengan embel-embel menjadi pemimpin di keluarga besar muslim.
Bantuan dari nonmuslim haram diterima apalagi kalau memilihnya jadi pemimpin keluarga besar Ponpes se-Riau yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Pekanbaru. Bahkan FKPP Propinsi Riau juga melarang ummat Islam memperjualbelikan sari roti yang diproduksi PT. Nippon Indosari Corporate. tbk dikarenakan tidak simpatiknya atas aksi Bela Islam.
"Kami meminta kepada segenap ummat Islam agar bersatu dengan ulama dan pondok pesantren untuk menjaga keutuhan NKRI dari bahaya komunis serta paham Syi'ah," katanya, Rabu (14/12).
Dikatakan Pengasuh Ponpes Al-Uswah itu, bahwasanya Pondok Pesantren adalah basis terakhir yang membentengi NKRI dari bahaya Komunis serta paham Syi'ah. Santri dan para Tuan Guru, Kiyai, Nyaik yang ada di pondok pesantren adalah pejuang NKRI, mereka berjuang bukan ketika perang semata akan tetapi berjuang sepanjang hari bahkan siang malam.
“Sejarah mencatat bahwa yang mengusir Belanda dan penjajah dari Jepang itu dulu banyak dari kalangan pondok pesantren. Bahkan para jenderal yang gugur di medan perang adalah anak-anak alumni dari pondok pesantren yang ada di tanah air ini," tegas politisi PBB Riau itu.(sar)