Bonus Demografi 2020-2035 Peluang Indonesia Sama Dengan Negara Maju

Senin, 07 November 2016 | 07:34:27 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
NASIONAL (RA) - Bonus demografi 2020-2035 menjadi peluang strategis untuk Indonesia agar menjadi pemain dunia (global player) dalam melakukan percepatan pembangunan dan menempatkan diri setara dengan bangsa maju lainnya.
 
Akan tetapi, hal tersebut bisa terhambat bila tak diimbangi dengan daya dukung lingkungan yang baik. 
 
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menambahkan, daya dukung sangat penting karena menunjang keberlangsungan hidup sumber daya manusia (SDM) yang akan menjadi motor kemajuan yang dituju. 
 
"Tahun 2020-2035 Indonesia punya bonus demografi, yaitu dalam rasio sederhana, 64% penduduk Indonesia adalah anak muda berusia produktif. Sementara sisanya 46% lainnya adalah usia anak-anak dan lansia. Nah, maka SDM ini harus kita persiapkan dari sekarang. Salah satu tantangannya daya dukung lingkungan. Sekarang kalau daya dukung lingkungannya buruk, anak-anak mau sekolah tapi sekolahnya rusak karena daerahnya terjadi bencana, mau bagaimana?" kata Deddy pada acara 'Ngaruwat & Ngarawat Cikuray', di SMP & SMK Persada Bayongbong, Kabupaten Garut, belum lama ini.
 
Oleh karenanya Deddy menyatakan, setiap pembangunan yang ada pun perlu dibarengi kelestarian lingkungan. Langkah itu dibuat agar terjadi keseimbangan alam serta meminimalisir terjadinya bencana. Dirinya pun menyambut positif kegiatan yang dilaksanakan pelajar SMP dan SMK Persada Bayongbong Garut. Karena, dengan begitu pemahaman tentang lingkungan bisa diterima sejak dini.
 
"Setiap waktu bertambah manusia, perlu rumah, perlu sarana pendidikan, sarana transportasi, jalan-jalan dibangun, semuanya harus memperhitungkan lingkungan. Disamping itu, kita harus membuat kesadaran bagaimana membangun daya dukung lingkungan supaya tidak terjadi bencana," katanya. 
 
Lanjut Deddy, pelestarian lingkungan juga perlu dilakukan menyeluruh mulai hulu hingga hilir. Di hilir bisa dilakukan dengan normalisasi sungai atau menghindari pencemaran sungai, ataupun pembenahan drainase. Di hulu, penanaman pohon di lahan kritis menjadi hal yang perlu diusahakan. Tak sampai di situ, daerah serapan air juga penting untuk diperhatikan melalui tanaman yang sesuai. Ia pun pelajar pada peserta kegiatan untuk cinta lingkungan, dan gemar menanam pohon.
 
"Mulai sekarang anak - anaku sekalian, andai kata besok kiamat, dan sekarang kira genggam benih pohon, tetap harus kita tanam hati ini," kata Deddy pada para pelajar. 
 
Untuk diketahui, pada kegiatan tersebut, ditanam sebanyak 1000 pohon oleh komunitas pecinta lingkungan, bersama para pelajar SMP & SMK Persada Bayongbong Garut, yang terdiri dari bibit aren, mahoni, karet, albasiah, ekaliptus, serta tanaman pohon lainnya. (merdeka.com)

Terkini

Terpopuler