RIAU (RA) - Dua personel Direktorat Samapta Polda Kalimantan Timur, Bripda Muhammad Werdy Pratama (21) dan Yusuf Wirasakti (21), tewas di kilometer 02 Jalan Poros Muara Badak menuju Samarinda, Kutai Kartanegara, usai dihantam truk berlawanan arah. Jenazah keduanya dimakamkan pagi tadi.
Keterangan diperoleh, peristiwa maut itu, terjadi Jumat (15/10) sore kemarin sekitar pukul 15.30 WITA. Motor Kawasaki Ninja bernomor polisi KT 5816 IQ yang dikendarai kedua polisi itu datang dari arah Muara Badak ke Samarinda. Di saat bersamaan dan berlawanan arah muncul truk bernomor polisi DD 9973 CB yang dikemudikan Sahrul.
"Keterangan saksi mata di lokasi, begitu di tikungan tajam, truk menabrak motor yang dikemudikan kedua personel Dit Samapta Polda itu," kata Kasubbag Humas Polres Bontang, Iptu Suyono, seperti yang dikutip dari merdeka.com, kemarin.
Pascakejadian, kedua personel kepolisian itu pun terpental. Warga setempat di sekitar lokasi kejadian sempat membawa mereka ke klinik terdekat. Namun sayang, nyawanya tidak bisa tertolong.
"Kedua korban mengalami luka parah di kepala dan kakinya. Nyawanya tidak lagi terselamatkan begitu tiba di klinik," ujar Suyono.
Sopir truk maut, Sahrul, sempat diamankan warga hingga akhirnya dibawa ke Polsek Muara Badak yang masuk dalam wilayah hukum Polres Bontang. Dalam keterangannya kepada petugas, Sahrul kaget ketika setir truk yang dia kemudikan terkunci.
"Kecepatan truk yang dia bawa sekitar 60 kilometer per jam. Saat di tikungan, dia merasa setirnya terkunci. Akhirnya menabrak anggota," sebut Suyono.
Tidak lama berada di klinik, jenazah keduanya dibawa ke markas Polda Kalimantan Timur, di Balikpapan. "Jadi kedua personel itu adalah personel pengamanan obyek vital perusahaan gas Vico di Muara Badak. Sebelum kejadian, menuju ke Tanah Datar, di Muara Badak," ungkap Suyono.