RIAU (RA)- Tidak puas sengan perolehan emas sekaligus pemecah rekor Asia Tenggara Paralypic, Melani Putri pada pertandingan cabang olah raga renang Paralympic XIV selanjutnya menargetkan akan menyabet 3 emas lagi.
Perenang andalan Riau ini akan turun di nomor 100 meter dada putri, 50 meter gaya kupu-kupu dan 50 meter gaya punggung.
Asri alias Ahoc yang merupakan ayah sekaligus pelatih Melani, saat jumpa Perrs di Media center Utama Soeman HS, Senin malam, menyebutkan Melani Putrinya mengalami Tuna Grahita dengan IQ di bawah 6.
"Melani sudah ikut berlatih renang sejak kecil, sembari saya memberikan les privat di Kalinjuhang pekanbaru," ujarnya.
Ia menerangkan untuk melatih anak yang memiliki kekurangan seperti Melani butuh kesabaran khusus, apalagi melani yang hanya tamat SD kelas 5 ini sangatlah sulit untuk di latih.
"Namun berkat kesabaran yang khusus akhirnya alhamdullilah melani bisa meraih medali emas dan memecahkan rekor renang Paralympic Asia Tenggara di nomor 50 meter," ujarnya.
Diusinya yang kini mencapai 15 tahun melani mengakui akan bisa terus berprestasi terutama untuk tingkat Asia mendatang.
Melani Putri yang merupakan anak ke lima dari lima bersudara ini juga mengakui memiliki hobi renang dan makan bakso.
"Saya senang dengan perolehan medali dan pemecahan rekor ini, mudah-mudahan kedepan saya bisa lagi meraih emas di tingkat internasional," imbuh Melani sembari tersenyum.
Melani Putri, perenang Riau sebelumnya turun di nomor 50 meter gaya dada putri tuna grahita (S14) berhasil memecahkan rekor Asia Tenggara yang sebelumnya dipegang Fitriani asal Indonesia.
Kolam Renang Sport Center Rumbai, Senin (8/10) jadi saksi Melani dengan catatan waktu tercepat 47.42 detik, dimana rekor Asia Tenggara sebelumnya juga berasal dari Indonesia pada Asean Paralimpik Games dipegang Fitriani dengan waktu 49.16 detik.
Selain itu, Melani juga berhasil memecahkan rekor Peparnas XII 2004 lalu yang sebelumnya dipegang oleh Mayangsari, perenang asal Sumatera Selatan dengan catatan waktu 59.00 detik.(RA5)