RIAUAKTUAL.COM - Semangat yang dimiliki Suharti agar generasi penerus di Desa Pematang Obo, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis memiliki pendidikan yang layak, ternyata tidak semudah dan segampang yang diharapkan.
Pun begitu. Ketua Yayasan Al Idah ini tak berputus asa. Meski yayasan Al Idah saat ini masih ngontrak di salah satu rumah warga, namun masyarakat sekitar selalu membarikan bantuan. Berbekal swadaya inilah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan ini terus berjalan.
"Yayasan ini kita dirikan pada tahun 2006 lalu. Saat ini siswa kita sudah ada 60 orang. Sekolah ini masih ngontrak, jadi kami sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah," ujar Suharti kepada RiauAktual.com, Senin (16/5).
Diakuainya, kondisi sekolah yang minim fasilitas ini hanya memiliki dua orang tenaga pendidik. Untuk membayar honor para guru ini, didapat dari bantuan masyarakat sekitar. "Semua ini berjalan karna adanya kerja Sama wali murid. Tanpa itu, kita tak bisa berbuat banyak," ucapnya.
Pantauan di yayasan Al Idah, Senin (16/5) sekira pukul 13.00 WIB, terlihat siswa/i giat belajar. Tapi, karena minimnya fasilitas belajar, para generasi penerus bangsa ini terpaksa gantian dalam belajar.
Abe, warga Desa Obo yang dijumpai mengaku prihatin dengan kondisi sekolah yang minim fasilitas tersebut. Dia berharap Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui dinas terkait membantu secepat mungkin pembangunan yayasan tersebut.
"Dikatakan sebagai sekolah saya kira tidak patut. Sebab tempatnya masih menumpang di rumah warga. Untuk itu kita berharap pemerintah segera mengulurkan bantuan untuk membangun sekolah ini," ucap Abe.
Laporan : HRP