PEKANBARU (RA) - BMKG Stasiun Pekanbaru mencatat adanya 127 titik panas (hotspot) terpantau di Provinsi Riau pada Senin (10/11/2025) pagi.
Jumlah ini menjadi yang tertinggi di Pulau Sumatera, yang secara total mencatat 187 titik panas.
Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Mari Frystine, menjelaskan bahwa sebaran titik panas di Riau cukup merata, namun dominan di wilayah pesisir timur dan tengah provinsi.
"Rokan Hilir menjadi daerah dengan jumlah hotspot terbanyak, yaitu 32 titik, disusul Pelalawan 31 titik, Bengkalis 19 titik, dan Rokan Hulu 18 titik," ungkap Mari, Senin pagi.
Selain itu, terdapat pula titik panas di Kampar (17), Kuantan Singingi (2), Siak (2), Indragiri Hulu (2), dan Indragiri Hilir (2).
Kondisi ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas panas permukaan yang berpotensi mengindikasikan awal kebakaran lahan atau vegetasi kering di beberapa wilayah.
"BMKG terus memantau perkembangan cuaca dan tingkat kekeringan bahan bakar permukaan (fine fuel moisture code) yang berpengaruh terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan," tambahnya.
Mari mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan maupun semak, terutama di daerah yang sedang mengalami cuaca kering dan berangin.
"Koordinasi dengan instansi terkait tetap dilakukan agar penanganan dini bisa dilakukan bila muncul titik api," jelasnya.