Polisi Humanis, AKBP Isa Pimpin Patroli Tim RAGA Polres Rohil

Ahad, 26 Oktober 2025 | 08:40:20 WIB
Kapolres Rokan Hilir AKBP Isa Imam Syahroni, memimpin Tim RAGA patroli Sabtu malam (25/10/2025).

ROHIL (RA) - Malam di Rokan Hilir (Rohil) belum sepenuhnya sunyi ketika iring-iringan mobil patroli melintasi Jalan Lintas Sumatera.

Lampu rotator berwarna biru memantul di aspal basah, menandai kehadiran Tim RAGA (Riau Anti Gank dan Anarkisme), pasukan kecil Polres Rokan Hilir yang bergerak dalam senyap, tapi berjiwa besar.

Mereka bukan sekadar petugas berseragam yang berkeliling membawa senjata.

Mereka datang membawa misi yang lebih luas, yakni menjaga rasa aman dan membangun kembali kepercayaan publik terhadap polisi.

Dipimpin langsung oleh Kapolres Rokan Hilir AKBP Isa Imam Syahroni, tim ini memulai patroli Sabtu malam (25/10/2025) pukul 20.30 WIB.

Di dalam mobil, suasana penuh konsentrasi tapi santai. Sesekali, tawa kecil pecah di antara personel (tanda bahwa tugas berat pun dijalani dengan hati ringan).

Mereka berhenti di beberapa titik rawan: SPBU Banjar XII, Dex Café, Simpang Solah, hingga Simpang Benar. Setiap berhenti, bukan teguran keras yang keluar, melainkan sapaan ramah.

"Selamat malam, bapak, adik-adik. Aman semua ya? Kalau ada yang ganggu, laporkan ke kami. Polisi dekat, kok," ucap salah satu anggota sambil tersenyum.

Di situlah letak kekuatan Tim RAGA, yaitu mereka hadir bukan untuk menakuti, tapi menenangkan.

Malam itu, sebuah kejadian kecil menguji kesabaran tim. Di SPBU Banjar XII, seorang pengendara mobil cekcok dengan petugas karena memaksa mengisi BBM bersubsidi tanpa prosedur. Situasi nyaris memanas.

Namun, tak butuh waktu lama bagi Kapolres dan timnya untuk menengahi.
Tanpa teriak, tanpa ancaman, mereka memilih pendekatan humanis.

"Kita selesaikan baik-baik, pak. Aturannya jelas, tapi mari kita jaga suasana tetap sejuk," ujar Kapolres Rohil AKBP Isa Imam Syahroni.

Hasilnya, suasana mereda. Pengendara itu meminta maaf, petugas SPBU pun kembali bekerja. Sebuah contoh kecil bahwa ketegasan dan empati bisa berjalan berdampingan.

Bagi Kapolres AKBP Isa kehadiran Tim RAGA bukan sekadar operasi malam.

"Tim RAGA ini bukan hanya patroli. Ini adalah cara kami hadir di tengah masyarakat (mendengar, menenangkan, dan menegakkan hukum dengan hati),” ungkapnya.

Kapolres menegaskan bahwa pemberantasan premanisme dan geng motor bukan hanya tentang penindakan, tetapi juga pendidikan sosial dan membangun rasa tanggung jawab bersama.

"Kami ingin masyarakat tahu, keamanan bukan hanya tugas polisi, tapi tanggung jawab semua. Polisi tidak bisa sendiri. Tapi selama kami ada, masyarakat tidak perlu takut," tambahnya.

Malam terus beranjak, namun langkah para anggota Tim RAGA tak surut. Di setiap perempatan, di setiap warung kopi, mereka berhenti sejenak (berbincang dengan warga, menanyakan kabar, menepuk bahu pemuda yang masih nongkrong).

Setiap senyum yang terbalas, setiap percakapan kecil yang terjadi, menjadi bagian dari cara baru Polres Rokan Hilir membangun keamanan: dari hati ke hati.

Patroli berakhir pukul 24.00 WIB. Kota kecil itu kembali tenang. Tapi ketenangan malam itu bukan datang begitu saja (ia lahir dari kerja senyap Tim RAGA yang memahami bahwa keamanan sejati bukan hanya bebas dari kejahatan, tapi juga penuh dengan rasa percaya).

"Polisi bukan untuk ditakuti. Kami ingin dicintai karena kami menjaga dengan hati," ujar Kapolres menutup malam panjangnya.

Tags

Terkini

Terpopuler