ROHIL (RA) - Pagi yang sejuk di Polsek Tanah Putih Tanjung Melawan (TPTM), Jumat (17/10/2025), menjadi saksi kolaborasi unik antara aparat kepolisian dan penggiat seni budaya Melayu.
Dipimpin Kapolsek TPTM Ipda Bonny Ferdy Sagala, jajaran Polsek melaksanakan kegiatan bertajuk Green Policing (gerakan hijau yang menggabungkan nilai-nilai kepolisian, kemanusiaan, dan pelestarian lingkungan).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Mako Polsek Tanah Putih Tanjung Melawan, Jalan Lintas Ujung Tanjung-Bagan Siapiapi, Kelurahan Melayu Besar Kota, dihadiri oleh para tokoh budaya dari Lembaga Tepak Sirih dan Madah Tuah Negeri.
Dua kelompok seni ini dikenal sebagai penjaga nilai-nilai adat dan budaya Melayu di kawasan Rohil.
Di sela acara, Ipda Bonny menyerahkan bibit pohon penghijauan kepada para penggiat seni sebagai simbol sinergi antara polisi dan masyarakat dalam menjaga bumi.
"Kami ingin menanam bukan hanya pohon, tapi juga kesadaran bahwa menjaga alam adalah bagian dari menjaga kehidupan," ujar Kapolsek Bonny.
Kehadiran M. Sarbaini dari Lembaga Tepak Sirih dan Agung dari Madah Tuah Negeri menambah warna pada kegiatan tersebut.
Mereka menilai, langkah Polsek TPTM menggabungkan seni budaya dengan gerakan hijau adalah langkah inspiratif.
"Alam adalah bagian dari budaya Melayu. Kalau alam rusak, nilai budaya ikut hilang. Kami senang polisi mengingatkan kami untuk menanam dan merawat bumi," ujar M. Sarbaini usai menerima bibit pohon.
Kegiatan ini bukan hanya penyerahan simbolik, tetapi juga diiringi edukasi lingkungan dan diskusi ringan mengenai makna Green Policing (sebuah pendekatan baru dalam sistem kepolisian modern).
Konsep Green Policing yang diinisiasi oleh Kapolda Riau dan diterjemahkan di daerah oleh Polres Rokan Hilir, menekankan bahwa Polisi bukan hanya penjaga keamanan, tetapi juga pelindung lingkungan hidup.
Ipda Bonny menjelaskan, tantangan keamanan masa kini tidak hanya soal kriminalitas, tetapi juga krisis ekologis (mulai dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla), pencemaran, hingga konflik agraria).
Maka dari itu, polisi perlu hadir sebagai agen perubahan sosial dan ekologis.
"Polisi harus adaptif. Menjaga lingkungan juga bagian dari menjaga keamanan masyarakat. Ini adalah bentuk tanggung jawab moral kita terhadap bumi dan generasi mendatang," tutur Bonny.
Menurut Bonny, Green Policing adalah wujud Polri Presisi yang berorientasi pada keberlanjutan (mengedepankan pendekatan edukatif, kolaboratif, dan preventif).
Melalui kegiatan ini, Polsek Tanah Putih Tanjung Melawan juga berkomitmen untuk terus menyebarluaskan nilai-nilai kepedulian lingkungan ke sekolah, lembaga adat, dan kelompok masyarakat.
Gerakan penanaman pohon akan dilanjutkan ke instansi dan fasilitas publik di wilayah tersebut.
"Kita ingin menciptakan rekayasa sosial positif. Kalau masyarakat ikut menanam, itu berarti mereka ikut menjaga masa depan," kata Bonny lagi.
Kegiatan ini juga diikuti dengan sesi diskusi singkat bersama personel Polsek dan perwakilan masyarakat mengenai cara sederhana menjaga lingkungan, seperti tidak membakar lahan, mengurangi sampah plastik, dan menanam pohon di pekarangan rumah.
Dalam konteks yang lebih luas, Green Policing menjadi simbol perubahan paradigma Polri. Dari aparat penegak hukum, menjadi penjaga keseimbangan sosial dan ekologis.
Polisi kini tampil sebagai bagian dari solusi terhadap tantangan global (perubahan iklim, kerusakan hutan, dan hilangnya biodiversitas).
Kapolsek Bonny berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi seluruh jajaran Polsek di Rokan Hilir untuk menanam kepedulian di setiap hati masyarakat.
"Kita bisa menjaga keamanan, tapi tanpa lingkungan yang sehat, hidup ini tidak akan aman juga," ujarnya.
Kegiatan Green Policing ini menjadi bukti bahwa gerakan pelestarian lingkungan tidak harus dimulai dari skala besar.
Cukup dengan langkah sederhana (menanam satu pohon dan menumbuhkan kesadaran) sebuah perubahan besar bisa terjadi.
Di bawah kepemimpinan Kapolres Rokan Hilir AKBP Isa Imam Syahroni, Polres Rohil terus mengembangkan inovasi yang berpihak pada manusia dan alam.
"Melalui Green Policing, Polres Rohil mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk penggiat budaya dan generasi muda, untuk bersama menjaga bumi sebagai warisan bersama," jelas Kapolres.