BENGKALIS (RA) - Aksi unjuk rasa masyarakat Pulau Rupat terhadap PT Priatama Riau (PR) yang berlangsung sejak Senin (13/10/2025) hingga Kamis (16/10/2025) akhirnya berjalan kondusif.
Bukan karena kekuatan aparat, tapi karena pendekatan humanis yang diterapkan oleh Polres Bengkalis.
Sebanyak 100 personel gabungan dikerahkan ke lokasi aksi. Namun bukan dengan tameng dan pentungan, mereka hadir membawa dialog, senyum, dan empati.
Selama empat hari pengamanan, aparat tidak hanya berdiri menjaga barisan. Beberapa di antaranya bermalam di rumah warga untuk memastikan situasi tetap aman sekaligus membangun kedekatan.
Ada pula anggota yang membagikan makanan dan air minum kepada massa sebagai bentuk dukungan terhadap penyampaian aspirasi yang damai.
"Pendekatan humanis ini bagian dari cara kami menjaga suasana tetap sejuk. Kami ingin masyarakat merasa dilindungi, bukan dihadang," ujar Kapolres Bengkalis AKBP Budi Setiawan, Kamis (16/10/2025).
Budi menegaskan, tugas utama Polres Bengkalis dalam pengamanan aksi bukan untuk membatasi ruang gerak masyarakat, melainkan menjaga agar aspirasi tersampaikan dengan baik tanpa gesekan.
"Kami dari Polres Bengkalis akan terus mendukung masyarakat dalam menyampaikan aspirasi secara baik dan damai. Tidak ada kepentingan apa pun dalam hal ini selain memastikan keamanan bersama," tegasnya.
Pendekatan persuasif itu ternyata berhasil menurunkan tensi di lapangan. Warga dan aparat saling menghormati, bahkan beberapa kali terlihat berbincang santai sambil menikmati kopi bersama di sela-sela aksi.
Tak berhenti di situ, Polres Bengkalis juga bergerak cepat dengan memfasilitasi dialog antara perwakilan massa, pemerintah daerah, dan pihak perusahaan.
Mediasi yang awalnya dijadwalkan pekan depan, kini dipercepat menjadi Jumat (17/10/2025) di Kantor Bupati Bengkalis.
"Besok kita lakukan mediasi agar persoalan ini bisa diselesaikan secara baik. Kami ingin semuanya berjalan damai dan saling menghormati," ujar Budi.