PEKANBARU (RA) - PT SPR Trada tengah membangun pabrik mini pengemasan minyak goreng bersubsidi di Riau.
Pabrik ini ditargetkan selesai pada akhir 2025 dan diharapkan dapat membantu menekan harga bahan pokok, sekaligus membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal.
Direktur SPR Trada, Bemy Hendrias, menjelaskan bahwa pembangunan pabrik ini merupakan langkah strategis untuk menjaga kontinuitas usaha perusahaan, khususnya di sektor Hutan Tanaman Industri (HTI).
"Bisnis utama kita adalah HTI, tetapi setelah panen dalam lima tahun biasanya tidak ada aktivitas. Untuk mengantisipasi hal itu, kami menyiapkan bisnis pendukung berupa pabrik pengemasan minyak goreng. Selama ini pengemasan minyak selalu dilakukan di luar Riau, seperti di Medan, sehingga ongkos transportasi membebani pembeli. Dengan adanya pabrik ini, kami berharap bisa membantu program Pak Gubernur dalam menekan harga sembako," ujar Bemy, Senin (29/9/2025).
Bemy menambahkan, pembangunan fisik pabrik telah mencapai 70 persen diatas lahan luas 1.400 meter dengan luas bangun 10x15. Saat ini pihaknya menunggu kedatangan mesin sebelum tahap penyelesaian akhir dilakukan.
"Kami berharap menjelang akhir tahun bangunan bisa rampung dan diresmikan langsung oleh Gubernur. Nilai investasinya sekitar Rp1,4 miliar. Pembangunan pabrik ini dilakukan pada Mei 2025. Selain itu kami juga mengejar target deviden Rp2 miliar dan tahun 2026 Rp4 miliar," kata Bemy.
Dari sisi produksi, pabrik ini direncanakan mampu mengemas hingga 16 ton minyak goreng per hari.
Selain menjaga stabilitas harga, SPR Trada menargetkan bisa memberikan kontribusi dividen sekitar Rp2 miliar pada akhir tahun.
"Kami ingin bukan hanya berorientasi pada laba, tapi juga berperan menjaga stabilitas harga minyak goreng di Riau. Target awal produksi 16 ton per hari, dengan memanfaatkan tenaga kerja lokal. Putra-putri Riau akan kami prioritaskan dalam perekrutan," tegas Bemy.
"Dengan kehadiran pabrik ini, SPR Trada berharap dapat memberi kontribusi nyata bagi daerah, baik dalam bentuk dividen, penyerapan tenaga kerja, maupun mendukung program pemerintah provinsi," tutup Bemy.