PEKANBARU (RA) – Lonjakan harga ayam ras dalam beberapa pekan terakhir membuat omzet pedagang di Kota Pekanbaru menurun drastis. Kenaikan harga ini tidak hanya memberatkan konsumen, tetapi juga membuat para pedagang dan pemasok ayam harus memutar otak agar tetap bertahan.
Epi, pedagang sekaligus pemasok ayam di Jalan Garuda Sakti, mengaku penjualannya turun hingga 40 persen sejak harga ayam ras naik. Ia menuturkan, selain dagangan ecerannya yang melambat, pasokan ke pedagang lain juga ikut berkurang.
"Sekarang harga dari peternak sudah tinggi, jadi otomatis harga di tingkat pemasok naik. Pedagang kecil banyak yang mengurangi jumlah belanjaannya karena takut tidak laku. Kalau biasanya mereka ambil puluhan ekor, sekarang bisa separuhnya saja," kata Epi, Kamis (18/9/2025).
Hal serupa dialami Esti, pedagang yang baru memulai usaha penjualan ayam ras. Ia mengaku kondisi ini cukup berat karena usaha yang baru dirintis langsung menghadapi tekanan harga.
“Baru buka usaha sudah kena imbas harga tinggi. Konsumen jadi banyak yang banding-banding harga, dan kalau terlalu mahal, mereka pilih beralih ke lauk lain,” ujar Esti.
Para pedagang berharap pemerintah bisa segera menstabilkan harga ayam ras agar daya beli masyarakat kembali normal. Jika kondisi ini terus berlanjut, dikhawatirkan banyak pedagang, terutama yang baru memulai usaha, tidak mampu bertahan.