PEKANBARU (RA) - Warga Jalan Panglima, Kelurahan Labuh Baru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, menggelar aksi protes dengan cara tidak biasa.
Mereka memblokir jalan rusak dengan menanam pohon pisang, Selasa (16/9/2025).
Aksi ini merupakan bentuk sindiran terhadap pemerintah yang dinilai lamban menangani perbaikan infrastruktur.
Kondisi jalan yang rusak parah itu sudah lama dikeluhkan warga karena kerap menimbulkan kecelakaan, terutama bagi pengendara sepeda motor.
Menurut warga, kerusakan jalan sudah berlangsung sekitar 15 tahun tanpa perbaikan signifikan. Saat musim hujan, lubang-lubang di jalan tergenang air sehingga rawan menyebabkan pengendara terjatuh.
Sementara saat musim kemarau, debu tebal berterbangan dan mengganggu aktivitas masyarakat maupun pedagang sekitar.
"Kalau musim panas, debu masuk sampai ke rumah dan warung warga. Kalau musim hujan, jalan berlubang penuh genangan air, sering membuat pengendara jatuh," ungkap Nenong, salah seorang warga.
Nenong menambahkan, penanaman pohon pisang di jalan ini merupakan simbol kekecewaan sekaligus harapan agar pemerintah segera melakukan perbaikan.
Kami sudah terlalu lama menunggu janji perbaikan. Jalan ini sangat vital, jadi kami harap pemerintah tidak hanya berjanji, tetapi segera bertindak," tegasnya.
Warga berharap aksi ini bisa menjadi perhatian Pemerintah Kota Pekanbaru maupun Pemerintah Provinsi Riau agar segera mengalokasikan anggaran perbaikan.
Menurut mereka, infrastruktur yang layak sangat penting demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pemerintah belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi protes warga Jalan Panglima tersebut.