PEKANBARU (RA) - Mundurnya Legislator Fraksi Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai anggota DPR RI menjadi kejutan di tengah dinamika politik yang sedang terjadi.
Pasalnya, keponakan Presiden RI Prabowo Subianto itu dikenal sebagai sosok yang kerab menyuarakan aspirasi kaum perempuan.
Koordinator Rembuk Pemuda Riau Muhammad Ravi turut menyayangkan hal tersebut.
"Tentu mundurnya mbak Sara menciptakan keprihatinan di tengah masyarakat. Apalagi kondisi politik di Indonesia yang saat ini sangat memerlukan sosok yang cukup vokal dalam bersuara," kata Muhammad Ravi, Sabtu (13/9/2024).
Dikatakan Ravi, sosok Rahayu Saraswati Djojohadikusumo merupakan Legislator muda yang bekerja langsung di tengah masyarakat.
"Seiring menurunnya trust masyarakat dengan legislator kita, justru mbak Sara ini selalu membawa dampak positif dan harapan serta semangat baru, khususnya bagi kaum muda dan para mahasiswa. Beliau sangat inspiratif dan cerdas, sangat mewakili semangat muda khususnya bagi kaum perempuan," kata Ravi.
Ravi menilai mundurnya Saraswati tersebut, akan merugikan representatif generasi muda Indonesia. Untuk itu, dirinya meminta Fraksi Gerindra untuk tidak mengabulkan permohonan mengunduran diri Saraswati tersebut.
"Kami meminta Fraksi Gerindra DPR RI membatalkan dan menolak pengunduran diri mbak Sara. Beliau adalah aset penting bangsa. Integritasnya masih utuh, dan kiprahnya masih sangat dibutuhkan," pungkas Ravi.
Untuk diketahui, Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Rahayu Saraswati menyatakan mundur sebagai anggota DPR RI. Keputusan tersebut diumumkan Sara melalui akun Instagram miliknya, Rabu (10/9/2025).
"Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada fraksi Partai Gerindra. Saya berharap masih dapat diberikan kesempatan untuk menyelesaikan satu tugas terakhir, yaitu pembahasan dan pengesahan RUU Keparwisataan yang merupakan produk legislasi kami di Komisi 7," kata Sara dikutip dari akun IG miliknya.
Sara menjelaskan alasan dirinya mundur, yakni terkait videonya yang berisi agar anak muda bisa membuat usaha sendiri dan tak hanya bergantung pada pemerintah.
"Dua menit lebih yang dijadikan beberapa kalimat oleh pihak-pihak yang ingin menyulutkan api amarah masyarakat. Tidak ada maksud maupun tujuan dari saya sama sekali untuk meremehkan bahkan merendahkan upaya dan usaha yang dilakukan oleh masyarakat, terutama anak-anak muda yang ingin berusaha tetapi menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan," ungkapnya.