PEKANBARU (RA) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, menyatakan bahwa penanganan banjir yang dilakukan di sejumlah wilayah rawan mulai membuahkan hasil.
Penanganan dilakukan melalui upaya normalisasi drainase. Pemko Pekanbaru, di 2025 ini sudah berhasil membenahi sebanyak 13 titik banjir.
"Untuk penanganan banjir, sudah ada 13 titik yang cukup strategis yang sudah kita benahi," kata Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar, Rabu (25/6).
Markarius menjelaskan, untuk penanganan banjir itu Pemko Pekanbaru melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) aktif melakukan normalisasi terhadap saluran pembuangan air atau drainase maupun anak-anak sungai.
Pengerukan dilakukan dengan dibantu alat berat hingga mesin sedot lumpur. Mereka mengeruk kembali endapan sedimen drainase.
"Pembenahan drainase ini sudah berdampak secara langsung. Contoh seperti di kawasan Pasar Pagi Arengka, sekarang ketika hujan, itu air sudah tidak terlalu lama menggenangi badan jalan. Biasanya kan sampai satu dua hari itu (tergenang), sekarang sudah tidak," terangnya.
"Begitu juga dengan banjir di Arifin Ahmad, sekarang kita sedang melakukan normalisasi drainase dan Sungai Paus," ulas Wawako.
Ia menjelaskan, dari pantauan di lapangan ketika hujan, salah satu pemicu banjir lantaran kurangnya gorong-gorong. Gorong-gorong yang ada belum mampu menampung volume air terutama ketika hujan dengan intensitas tinggi.
"Artinya perlu penambahan gorong-gorong. Kita sudah merencanakan juga tahun depan (2026) anggaran penambahan gorong-gorong. Sehingga ketika hujan, tak tergenang lagi," pungkasnya.