Dewan Khawatir PON Dinodai Geng Motor

Selasa, 04 September 2012 | 06:43:00 WIB
illustrasi (int)

PEKANBARU (RA) - Ketua Badan Legislasi (Banleg) DPRD Kota Pekanbaru, Zaidir Albaiza SH meminta aparat kepolisian agar bersiaga dan memastikan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Provinsi Riau dan berpusat di Kota Pekanbaru dapat terlaksana dengan aman, nyaman, dan tertib tanpa ada dinodai dengan aksi brutal geng motor yang selama ini menghantui masyarakat Kota Pekanbaru.

"Kita tahu akhir-akhir ini kenyamanan Kota Pekanbaru memang sangat terganggu karena munculnya kelompok anak muda yang melakukan aksi kriminalitas di jalan raya dengan menggunakan sepeda motor atau dikenal juga dengan nama geng motor. Kita khawatir PON ini nantinya akan ternoda oleh kelakuan para geng motor ini, makanya kita memohon dengan sangat kepada aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelaku kejahatan dan menjamin bahwa PON nanti tindak kejahatan tak akan ada," ungkap Zaidir ketika dikonfirmasi di gedung DPRD Kota Pekanbaru, Selasa (4/9).

Dikatakan politisi Partai Kerakyatan Bangsa (PKB) tersebut, tindakan anarkis remaja yang menamakan diri sebagai geng motor sudah tidak menggambarkan budaya melayu yang santun dalam bercakap dan berbuat. Tidak layaknya geng motor yang bermain samurai di jalanan, dengan samurai geng motor membuat onar dan melakukan tindakan kriminalitas.

"Geng motor ini tidak lagi mencerminkan budaya melayu yang selalu menjunjung etika dan tata krama sopan santun untuk saling menghargai hak sesama warga negara. Masa iya kecil-kecil sudah berani membawa samurai dan melakukan aksi anarkis di jalanan serta melawan kepada aparat, budaya dari mana itu," tanya Zaidir.

Zaidir juga menambahkan, dengan aksi anarkis anak masa saat ini, diharapkan partisipasi orangtua dalam mengawasi kegiatan anak-anaknya lebih dimaksimalkan. Sebab, tidak bisa dipungkiri bahwa anak-anak yang melakukan aksi anarkis tersebut merupakan anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orangtuanya. Selain itu, pengawasan kepada remaja saat ini juga dilakukan dalam menggunakan kendaraan jenis motor, aparat polisi diminta menindak remaja yang ugal-ugalan dan menggunakan kendaraan yang tidak standar.

"Orangtua harus memantau kegiatan anak-anaknya, jangan dibiarkan saja pulang larut malam apalagi terlibat dalam aksi brutal kebut-kebutan di jalan yang merugikannya dan juga pengguna jalan lainnya. Polisi juga jangan pilih-pilih dan jangan kasih ampun lagi remaja yang ugal-ugalan di jalan ini, harus tegas sehingga membuat jera remaja yang tergabung dalam geng motor itu, kalau tidak maka geng motor akan terus berkembang karena merasa punya tempat di Pekanbaru ini," tuturnya lagi. (RA1)

Terkini

Terpopuler