UKUI (RA) - Ribuan warga dari Dusun Toro Jaya, Kuala Renangan, dan Toro Palembang, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, dilanda kekhawatiran usai kedatangan Satgas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas-PKH) bersama aparat bersenjata lengkap pada 13 Mei 2025 lalu.
Kehadiran Satgas tersebut memicu isu penggusuran karena wilayah permukiman mereka diklaim berada dalam kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Cerita itu makin berkembang di tengah masyarakat yang selama ini menggantungkan hidup dari pertanian, khususnya kebun kelapa sawit.
Setelah sebelumnya Kelompok Tani Toro Sawit Karya Mandiri (Poktan TSKM) menyurati Menteri Pertahanan Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin yang juga menjabat Ketua Pengarah Satgas PKH, kini surat terbuka juga dikirimkan oleh Rani Utama Simarmata, warga Dusun Toro Jaya.
Surat tersebut ditulis pada 9 Juni 2025 dan ditujukan langsung kepada Menteri Kehutanan Republik Indonesia. Isinya, Rani mewakili warga meminta agar mereka tetap diizinkan tinggal dan mengelola lahan sawit yang telah mereka rawat sejak lama.
Berikut isi lengkap surat tersebut:
Surat ini dianggap penting karena bertepatan dengan agenda Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni yang dijadwalkan meninjau langsung lokasi permukiman warga Toro Jaya hari ini, Selasa (10/6/2025).
Rani menyebut, ada 3.544 warga Dusun Toro Jaya, 3.804 warga Dusun Kuala Renangan dan 2.163 warga Dusun Toro Palembang, yang saat ini tengah dirundung kekhawatiran akibat isu ini.
Warga berharap kunjungan tersebut dapat membuka ruang dialog dan menghasilkan keputusan yang tidak merugikan keberlangsungan hidup ribuan keluarga yang telah bermukim dan bercocok tanam di kawasan itu selama puluhan tahun.