RIAU (RA) - BUMN Muda PTPN IV Regional III menggelar aksi sosial berupa gotong royong dan berbagi kebahagiaan bersama para santri di Pondok Pesantren Roudhatul Ulum, yang berlokasi di Dusun Tualang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Pesantren ini merupakan salah satu pusat pendidikan penting bagi generasi muda di wilayah pinggiran Sungai Siak.
Corporate Secretary and Legal PTPN IV Regional III, Andiansyah Hamdani, dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Selasa (20/3/2025), menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi program Sobat Aksi Ramadhan yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN.
"Program ini merupakan wujud nyata kehadiran BUMN di tengah masyarakat untuk berbagi kebahagiaan dan membantu mereka yang membutuhkan selama bulan suci Ramadhan," ujar Andiansyah.
Ia juga menegaskan bahwa program Sobat Aksi Ramadhan sejalan dengan implementasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya poin kedelapan, yang menekankan pentingnya harmoni sosial dan peningkatan toleransi antar umat beragama.
"Selain itu, kegiatan ini juga sesuai dengan arahan Kementerian BUMN dalam memperkuat nilai gotong royong, kepedulian, dan solidaritas antara BUMN dan masyarakat," tambahnya.
Captain BUMN Muda Region III, Syahdan Ryaldi, menjelaskan bahwa rekan-rekan milenial dan Gen-Z dari PTPN IV Regional III turut serta dalam kegiatan gotong royong membersihkan area pesantren serta mempercantik mushola melalui pengecatan dinding dan tiang.
"Kami bersama-sama melakukan pengecatan mushola di komplek pesantren. Kegiatan ini kami lakukan seraya menunggu para santri menyelesaikan ujian tengah semester," ungkap Syahdan.
Tak hanya bergotong royong, BUMN Muda juga mengadakan sesi interaktif berupa kuis bagi para santri, yang baru saja menyelesaikan ujian. Suasana penuh kehangatan tercipta ketika para santri dengan antusias mengikuti kegiatan dan menerima bingkisan dari tim TJSL dan BUMN Muda.
"Santri yang awalnya terlihat kaku, akhirnya larut dalam kegembiraan setelah menerima hadiah. Kegiatan ini menjadi momen kebersamaan yang menyenangkan bagi mereka," tambahnya.
Menurut Syahdan, kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi pesantren, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan bagi masyarakat sekitar dalam menghadapi tantangan selama Ramadan.
"Melalui program ini, kami ingin mengajarkan pentingnya berbagi dan saling membantu. Gotong royong ini juga diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk terus peduli terhadap lingkungan sekitar," katanya.
Pesantren Roudhatul Ulum yang berada di bawah naungan Yayasan Arifin Achmad Tualang merupakan pesantren pertama yang berdiri di perkampungan asli masyarakat Melayu Tualang, Siak. Keberadaan pesantren ini tak lepas dari dukungan PTPN IV Regional III yang pada tahun 2023 telah menyalurkan dana pembangunan gedung senilai Rp100 juta.
"Pesan saya kepada adik-adik santri, teruslah semangat belajar dan jangan pernah lelah mengejar mimpi kalian," ujar Syahdan memberi semangat kepada para santri.
Sementara itu, Pimpinan Yayasan Arifin Achmad Tualang Pesantren Roudhatul Ulum, Ustadz Afrianto, mengapresiasi program Sobat Aksi Ramadhan yang digagas oleh BUMN Muda PTPN IV. Ia menilai bahwa PTPN IV Regional III telah menjadi bagian penting dalam perjalanan pesantren yang baru berdiri selama dua tahun ini.
"Dulu PTPN IV datang membantu kami, dan sekarang mereka kembali lagi dengan program yang berbeda. Atas nama Yayasan dan seluruh santri, kami mengucapkan terima kasih atas kepedulian PTPN IV Regional III," ungkap Ustadz Afrianto.
Ia menjelaskan bahwa tujuan utama pendirian pesantren ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi generasi muda desa, khususnya bagi anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi.
"Sebagian santri kami berasal dari keluarga yang tidak mampu. Kami memberikan keringanan biaya agar mereka tetap bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan berakhlak baik," jelasnya.
Menurutnya, ada santri yang nekat datang hanya untuk belajar meskipun memiliki keterbatasan finansial. Oleh karena itu, ia berharap dukungan dari berbagai pihak tidak hanya datang dari PTPN, tetapi juga dari elemen masyarakat lainnya.
"Kami berharap perhatian terhadap pesantren ini tidak berhenti di sini. Kami membuka tangan bagi siapa pun yang ingin berkontribusi untuk pendidikan anak-anak di sini," tutupnya.