RIAU (RA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau kembali mencatat kinerja positif dalam penerimaan pajak tahun 2024.
Hingga akhir tahun, realisasi penerimaan pajak mencapai Rp23,23 triliun atau 100,26% dari target yang ditetapkan sebesar Rp23,17 triliun.
Kepala DJP Riau, Ardiyanto Basuki, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan keberhasilan keempat berturut-turut sejak 2021.
"Pertumbuhan penerimaan pajak sebesar 0,32% dibanding tahun lalu semakin memperkuat tren positif ini," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (25/2/2025).
Selain itu, tingkat kepatuhan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan juga meningkat, dengan realisasi mencapai 104,86%. Dari 455.308 SPT yang telah dilaporkan, mayoritas berasal dari wajib pajak orang pribadi karyawan, diikuti oleh wajib pajak non-karyawan dan badan usaha.
Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Riau, Syaiful Anwar, mengapresiasi kesadaran wajib pajak yang semakin meningkat.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh wajib pajak yang telah berkontribusi dalam penerimaan negara. Kepatuhan yang tinggi menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pajak bagi pembangunan," katanya.
Memasuki tahun 2025, DJP Riau menghadapi tantangan baru dengan implementasi sistem administrasi perpajakan Coretax serta penyesuaian tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Sistem Coretax diharapkan dapat menyederhanakan layanan perpajakan, meskipun masih dalam tahap optimalisasi.
"Kami terus melakukan sosialisasi agar wajib pajak dapat beradaptasi dengan sistem baru ini. Diharapkan, perubahan ini bisa meningkatkan efisiensi administrasi perpajakan," tambah Syaiful.
Di sisi lain, DJP Riau mengingatkan wajib pajak untuk melaporkan SPT Tahunan sebelum batas waktu, yakni 31 Maret 2025 untuk wajib pajak orang pribadi dan 30 April 2025 untuk badan usaha, guna menghindari kendala teknis menjelang Idulfitri.