Riauaktual.com – Kelompok Jabatan Fungsional Dosen (KJFD) Administrasi Pembangunan Program Studi Administrasi Publik, Universitas Riau, melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertema “Penguatan Kapasitas Pengelolaan Kawasan Ekowisata Mangrove” di Ekowisata Mangrove Sungai Bersejarah, Desa Kayu Ara Permai, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak.
Kegiatan ini dipimpin oleh Prof. Dr. Zaili Rusli SD., M.Si, Ketua Tim KJFD, bersama anggota pelaksana seperti Dr. Fajriani Ananda, Dr. Dadang Mashur, Dr. Zulkarnaini, Mimin Sundari Nasution, dan Dr. Mayarni, S.Sos., M.Si.
Acara ini dihadiri oleh Penghulu Desa Kayu Ara Permai, Abdul Razak, beserta perangkat desa, kepala dusun, Karang Taruna, Ibu-Ibu PKK, serta Khaidir Air selaku Mangrove Officer Siak Pelalawan Landscape Programme (Daemeter-Proforest). Selain itu, hadir pula perwakilan dari EMP Group PT. Imbang Tata Alam (PT. ITA), Arip Hidayatuloh dan timnya, yang mendukung program ini melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).
Dalam kegiatan PKM ini, mahasiswa Kukerta Program MBKM 20 SKS yang sedang menjalankan program kerja di Desa Kayu Ara Permai juga terlibat aktif, dipimpin oleh Firdaus Liska. Kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan berbagai pihak ini diharapkan dapat memperkuat pengelolaan kawasan ekowisata berbasis lingkungan yang berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Zaili Rusli menyampaikan pentingnya penguatan kapasitas masyarakat dalam memaksimalkan potensi ekowisata mangrove.
"Ekosistem mangrove memiliki nilai ekologis dan ekonomis yang tinggi. Dengan pengelolaan yang tepat, kawasan ini bisa menjadi destinasi wisata yang tidak hanya mendukung pelestarian lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Prof. Zaili.
Penghulu Abdul Razak turut mengapresiasi tim dosen dan mahasiswa Universitas Riau atas kontribusi mereka dalam pengembangan desa. Ia berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan, membentuk sinergi antara masyarakat, akademisi, dan sektor swasta untuk mengembangkan Desa Kayu Ara Permai sebagai destinasi wisata edukasi berbasis lingkungan.
EMP Group PT. Imbang Tata Alam melalui perwakilannya, Arip Hidayatuloh, menambahkan bahwa program CSR perusahaan mereka selalu dirancang secara partisipatif, sesuai kebutuhan masyarakat setempat.
"Kami mendukung penuh kegiatan ini, yang semakin memperkuat kolaborasi dan sinergi yang diperlukan untuk menjaga kelestarian lingkungan melalui program ekowisata mangrove," ucap Arip.
Firdaus Liska, Ketua Kukerta MBKM, mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan berpartisipasi dalam kegiatan PKM ini.
"Kegiatan ini adalah wujud nyata dari kolaborasi antara berbagai pihak yang peduli terhadap pelestarian lingkungan, terutama ekosistem mangrove. Kami berharap dapat terus berkontribusi dalam peningkatan kapasitas masyarakat lokal dalam mengelola ekowisata secara berkelanjutan," kata Firdaus.
Kegiatan ini mencakup pendampingan dalam berbagai aspek, seperti pengelolaan wisata berbasis ekologi, pemberdayaan kelompok sadar wisata, serta penguatan sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan sektor swasta.
Melalui kolaborasi yang kuat antara akademisi, pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, kawasan mangrove di Sungai Bersejarah diharapkan semakin berkembang sebagai kawasan ekowisata yang berkelanjutan, memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh pihak yang terlibat.