Pengamat : Pemimpin di Eropa Babak Belur karena Mendukung Israel

Pengamat :  Pemimpin di Eropa Babak Belur karena Mendukung Israel
Gelora Talks, bertema Pemilu Eropa dan USA: Membaca Tren dan Proyeksi

Riauaktual.com - Kekalahan telak partai konservatif dalam sejumlah pemilu legislatif di negara-negara Uni Eropa (UE) menjadi peluang bagi presiden terpilih Prabowo Subianto untuk meningkatkan peran politik luar negeri Indonesia di tataran global.  Publik pun telah menyadari serangan Israel terhadap Palestina adalah genosida, apartheid. 

"Babak belurnya para pemimpin di Eropa, itu semua karena mereka menjadi pendukung Israel," kata Tengku Zulkfli Usman, pengamat politik luar negeri dalam diskusi Gelora Talks, bertema Pemilu Eropa dan USA: Membaca Tren dan Proyeksi', Rabu (10/7/2024).

Zulkifli Usman menilai kekalahan para pemimpin Eropa tersebut, berdampak positif bagi kemerdekaan Palestina. Karenanya, pemilu di Eropa harus disambut dengan semangat perubahan, dan dilihat sebagai peluang kerja sama global yang lebih baik antara Indonesia dan Eropa. 

"Indonesia jangan jadi pemain pinggiran atau hanya retorika lagi. Kita sekarang punya presiden seorang jenderal, lebih cerdas, maka setiap pesan atau message yang disampaikan Pak Prabowo harus bisa dipahami dunia," katanya.

Diplomat senior Prof. Imron Cotan berharap Presiden terpilih Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus kepada Inggris yang sekarang dipimpin Keir Starmer, sebagai perdana menteri baru, yang secara terang-terangan menyampaikan dukungannya kepada Palestina dan ingin menyelsaikan perang Ukraina.

"Kalau kita tidak bisa berharap kepada Amerika untuk menyelesaikan konflik global, Indonesia sekarang perlu memberikan perhatian kepada Inggris, yang juga punya hak veto," kata Imron Cotan.

Sementara Diplomat Senior Ple Priatna, berpendapat Prabowo tak cukup hanya menempatkan para diplomat-diplomat berpengalaman saja, tetapi juga harus menunjuk menteri luar negeri yang tepat. Ia mengusulkan mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa atau mantan Duta Besar untuk PBB Dino Patti Djalal sebagai Menlu menggantikan Retno Marsudi. 

"Keduanya merupakan diplomat senior berpengalaman Kemlu yang tak perlu diragukan kemampuannya dalam diplomasi ditingkat global yang selama ini sudah teruji, " kata Diplomat Indonesia 1988-2021 ini.

Pengamat Militer dan Pertahanan Conny Rahakundini Bakrie sepakat dengan pendapat Diplomat senior Prof. Imron Cotan agar Presiden terpilih Prabowo Subianto melakukan pendekatan kepada Inggris dalam diplomasi politik luar negerinya.

"Saya berharap bapak Presiden nantinya berani mendudukan Inggris sebagai saudara-saudara kita di Eropa. Kalau sekarang kita bicara Palestina, maka Inggris juga bisa berperan untuk memfasilitasi pendirian Palestina," kata Connie.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index